Mungkin uda saatnya gw angkat bicara sedikit.
Beberapa hari yang lalu ada suatu kejadian yang amat sangat membuat gw marah, sedih, kesal, kecewa. Kejadian itu disebabkan oleh ulah "someone". Gara2 ulahnya, gw down dan bercucuran air mata.
Gw tidak mau membela siapa2. Bukan juga mencari siapa yg benar dan siapa yg salah. Menurut gw, keduanya punya andil. Walaupun dilihat dari kacamata gw, andil terbesar disebabkan oleh "someone" karena dia lah yg memulai. Well, klo gak mo kebakaran, jangan main api, bukan?
Karena kejadian itu, gw memutuskan untuk berhenti sejenak dari dunia yg gw suka. Gw tidak pernah memaksa seseorang untuk mengikuti jejak gw. Apalagi mengajaknya berjanji ini dan itu. Klo dia mo melakukan hal yg sama seperti yg gw lakukan, itu adalah hak dia.
Ada yang bilang, kita bebas berpendapat. Klo begitu, gw juga bebas ketawa, bebas marah, bebas menghina, bebas melakukan tindakan kriminal, bebas melakukan apa pun di dunia gw. Klo begitu juga, gw bebas menentukan siapa yg gw anggap sebagai kawan dan lawan. Klo begitu lagi, gw juga bebas mengungkapkan keburukan orang lain.
Apa iya? Gak. Itu bukan gw. Gw tetap berprinsip, kita bebas, tapi kita punya etika. Cara bergaul itu gampang, klo kita mo dihormati, hormatilah orang. Klo kita mo bebas, jadilah yang bebas tapi berwibawa.
Kekecewaan gw teramat dalam pada "someone" itu. Kesedihan juga terasa karena "I used to know that someone as a very good and closed friend". Tapi apa mo dikata, gw harus melupakan dia sejenak. Gw gak mau menanamkan kebencian. Tapi hati ini masih sakit. Jadi gw melakukan semua hal utk menetralisir hati gw, jangan sampai berubah jadi kebencian.
Walaupun gw tidak secara langsung berinteraksi lagi dengannya, gw masih melihat gerak-geriknya. Dan kekecewaan gw bertambah lagi setelah melihatnya "mengacau". Tapi sekali lagi... gw diam... Gw akan diam walaupun dia terus bercerita ini dan itu pada siapa pun dimana pun.
Jangan disangka kediaman ini untuk membenarkan salah satu pihak. Karena tanpa perlu diketahui oleh siapa pun, gw juga menegur keras pihak lain yg berseteru dg "someone". Teguran keras itu membuat gw bertengkar hebat dan hampir memusnahkan impian yg sebentar lagi akan gw bangun. Dan dengan susah payah gw kumpulkan kembali kepercayaan yang hampir tercerai berai. Gw juga mengklarifikasi kejadian sesungguhnya ke pihak2 lain yg sebenernya tidak tau tapi entah kenapa jadi tau. Setelah gw lihat sekeliling... OW.. NO WONDER PADA TAU!!! Ternyata...
Akhirnya dengan susah payah, gw harus menjelaskan panjang lebar dari A sampai Z supaya pihak luar yg gak tau menahu itu netral tanpa harus menambah kebencian pada pihak yg berseteru. Gw tidak mau teman2 lain salah menilai. Gw lebih memilih teman2 untuk menilai positif "someone" dari kejadian ini. Klo mo benci gw or salah menilai gw, itu hak teman2 sendiri.
Tapi apa yg gw dapat? Tidak ada. Apakah "someone" itu mengerti? Tentu tidak. Jikalau dia menghancurkan apa yg telah gw bina, apakah dia peduli? Sangat yakin jawabannya juga "TIDAK".
I was hoping things are getting better by the time. But looking at the environment and situation now, I think I don't have any hope.
Jadi... dengan berat hati gw putuskan, setelah hari ini, gw case closed mengenai dia. Terserah dia mo jungkir balik nunggang nungging. Terserah dia mo jelekin gw or merasa diri paling bener dan paling bisa bebas mengacau tempat lain. Terserah. Gw akan DIAM.
I keep my mouth quiet to keep my heart from hating that someone. I hope that someone understand and LEARN something.
Beberapa hari yang lalu ada suatu kejadian yang amat sangat membuat gw marah, sedih, kesal, kecewa. Kejadian itu disebabkan oleh ulah "someone". Gara2 ulahnya, gw down dan bercucuran air mata.
Gw tidak mau membela siapa2. Bukan juga mencari siapa yg benar dan siapa yg salah. Menurut gw, keduanya punya andil. Walaupun dilihat dari kacamata gw, andil terbesar disebabkan oleh "someone" karena dia lah yg memulai. Well, klo gak mo kebakaran, jangan main api, bukan?
Karena kejadian itu, gw memutuskan untuk berhenti sejenak dari dunia yg gw suka. Gw tidak pernah memaksa seseorang untuk mengikuti jejak gw. Apalagi mengajaknya berjanji ini dan itu. Klo dia mo melakukan hal yg sama seperti yg gw lakukan, itu adalah hak dia.
Ada yang bilang, kita bebas berpendapat. Klo begitu, gw juga bebas ketawa, bebas marah, bebas menghina, bebas melakukan tindakan kriminal, bebas melakukan apa pun di dunia gw. Klo begitu juga, gw bebas menentukan siapa yg gw anggap sebagai kawan dan lawan. Klo begitu lagi, gw juga bebas mengungkapkan keburukan orang lain.
Apa iya? Gak. Itu bukan gw. Gw tetap berprinsip, kita bebas, tapi kita punya etika. Cara bergaul itu gampang, klo kita mo dihormati, hormatilah orang. Klo kita mo bebas, jadilah yang bebas tapi berwibawa.
Kekecewaan gw teramat dalam pada "someone" itu. Kesedihan juga terasa karena "I used to know that someone as a very good and closed friend". Tapi apa mo dikata, gw harus melupakan dia sejenak. Gw gak mau menanamkan kebencian. Tapi hati ini masih sakit. Jadi gw melakukan semua hal utk menetralisir hati gw, jangan sampai berubah jadi kebencian.
Walaupun gw tidak secara langsung berinteraksi lagi dengannya, gw masih melihat gerak-geriknya. Dan kekecewaan gw bertambah lagi setelah melihatnya "mengacau". Tapi sekali lagi... gw diam... Gw akan diam walaupun dia terus bercerita ini dan itu pada siapa pun dimana pun.
Jangan disangka kediaman ini untuk membenarkan salah satu pihak. Karena tanpa perlu diketahui oleh siapa pun, gw juga menegur keras pihak lain yg berseteru dg "someone". Teguran keras itu membuat gw bertengkar hebat dan hampir memusnahkan impian yg sebentar lagi akan gw bangun. Dan dengan susah payah gw kumpulkan kembali kepercayaan yang hampir tercerai berai. Gw juga mengklarifikasi kejadian sesungguhnya ke pihak2 lain yg sebenernya tidak tau tapi entah kenapa jadi tau. Setelah gw lihat sekeliling... OW.. NO WONDER PADA TAU!!! Ternyata...
Akhirnya dengan susah payah, gw harus menjelaskan panjang lebar dari A sampai Z supaya pihak luar yg gak tau menahu itu netral tanpa harus menambah kebencian pada pihak yg berseteru. Gw tidak mau teman2 lain salah menilai. Gw lebih memilih teman2 untuk menilai positif "someone" dari kejadian ini. Klo mo benci gw or salah menilai gw, itu hak teman2 sendiri.
Tapi apa yg gw dapat? Tidak ada. Apakah "someone" itu mengerti? Tentu tidak. Jikalau dia menghancurkan apa yg telah gw bina, apakah dia peduli? Sangat yakin jawabannya juga "TIDAK".
I was hoping things are getting better by the time. But looking at the environment and situation now, I think I don't have any hope.
Jadi... dengan berat hati gw putuskan, setelah hari ini, gw case closed mengenai dia. Terserah dia mo jungkir balik nunggang nungging. Terserah dia mo jelekin gw or merasa diri paling bener dan paling bisa bebas mengacau tempat lain. Terserah. Gw akan DIAM.
I keep my mouth quiet to keep my heart from hating that someone. I hope that someone understand and LEARN something.
5 comments:
ooo.. begitu toh ceritanya.. *halah*
sudah Sus, ga usa dipikirin lagi, di recycle bin, trus di empty aja..
tapi akhirnya lu ga jadi berenti dari dunia yang lu suka dong.. dan mimpi yang sebentar lagi akan dibangun, tetep lancar dong..
jia youuu..
@me:
trus.. dipake software Hardisk Recovery, Nongol lage dongggg.. :P
Di bakar aja mendingan hardisknya. itu baru bener xixixi..
Being human is difficult..
Untung segalanya uda beres skarang kan :)
*eh.. apa belom? ah sebodo teing :P
@ceemot: gw akan tetep beredar kok, mot. kejadian kemaren bener2 buat gw banyak belajar. besar sekali hikmahnya. thanks for your support, ya :)
@anung: hu hu hu... sepertinya belum tuh nung. biarlah waktu yg akan memperbaikinya :)
dor! hehe udahlah.. just forgive and forget yah.. biar dia mo jungkir balik kayak apa juga, u just keep on going strong. stay not toxicated. siap2 ceria menjelang hari2 bahagia elo. cuekin aja kalo ada yang ngga seneng - it's his probs rite? :)
uhuy, akhirnya dikaw nongol lagi, om.
yah gitu lah hidup sebagai manusia, ada aja cobaannya.
ho oh, gw juga uda gak kepikiran kok sama dia. uda cukup sibuk sama persiapan gw.
BTW. DATENG YA. AWAS KLO GAK!!
(teuteup ngancem, hihihihi)
Post a Comment