Perkenalkan, namaku Saraswati. Teman2 biasa memanggilku Saras.
Aku adalah seorang gadis yg tahun ini baru genap berumur 23 tahun. Kuliah semester akhir di jurusan Teknologi Informasi sebuah universitas swasta terkemuka di daerah Jakarta Barat. Selain kuliah, aku baru saja diterima bekerja sebagai Junior Programmer di sebuah perusahaan IT kecil.
Yeah, bosan hanya kuliah saja membuatku cari2 kesibukan dg bekerja. Toh jadwal kuliahku sudah tidak sepadat seperti waktu awal2 semester. Lagipula sebentar lagi aku lulus dan harus cepat2 cari kerja. Jadi apa salahnya memulai dari sekarang?
Seperti layaknya gadis kebanyakan, aku senang berpetualang. Mencoba hal2 baru adalah hal yg sangat menantang dan menyenangkan bagiku. Tapi petualangan yg kuhadapi agak sedikit berbeda dg gadis kebanyakan seusiaku... Petualanganku membutuhkan lebih dari sekedar "uji nyali".
Sejak kecil, aku menyadari bahwa aku memiliki suatu "kelebihan". Awalnya aku menganggap "kelebihan" itu sebagai malapetaka. Tetapi, ibuku selalu mengingatkan, bahwa apa pun yg kita miliki saat ini merupakan pemberian Allah SWT, sehingga kita patut mensyukurinya, bukan mengutukinya. Lama-kelamaan dan dengan proses adaptasi yg panjang, akhirnya aku dapat menerima bahwa kelebihan kumiliki adalah anugerah.
Sebenarnya, kelebihan apa yg kumiliki?
Kelebihan tersebut, mungkin bagi sebagian orang tidak istimewa... bagi sebagian lagi justru digunakan untuk hal2 komersil... dan bagi sebagian lainnya bisa membuat gila...
Aku... bisa... melihat, mendengar, dan berkomunikasi... dengan... arwah orang yg sudah meninggal. Terutama... yang meninggal karena mati penasaran...
Sewaktu aku masih bayi, sering tanpa sebab, aku menangis menjadi2. Ibuku tidak paham apa yg sedang aku hadapi. Yang beliau lihat hanyalah mata anaknya melotot dg jari mengacung2 ke arah tertentu. Keanehan itu sering terjadi manakala keluarga kami berada di suatu daerah asing yg terkesan "angker". Atau berkunjung ke Rumah Sakit. Atau melayat ke kerabat yg meninggal dunia.
Ya, ibuku tidak menyadari bahwa putri kecilnya menangis karena sedang diganggu. Diganggu oleh arwah yg kebetulan sedang lewat. Dan karena aku masih bayi, aku tidak bisa mengadu, hanya bisa nangis dengan tatapan mata horor.
Ketika aku berusia sekitar 5 tahun, nenekku meninggal dunia. Pada pemakamannya, aku membuat heboh, karena dengan mulut cadelku tiba2 berkata, "Nenek mau dikubul baleng2 kakek. Nenek gak mau jauh2 dali kakek."
Memang pada saat itu, rencananya, nenek hendak dimakamkan di areal pekuburan umum di Jakarta. Namun, perkataanku membuat keluarga tertegun, karena jika benar, berarti nenek ingin dimakamkan dekat kuburan kakek, di Jogja.
"Kamu tahu darimana, Nak?", ibuku menatapku dengan heran.
"Nenek", aku menjawab dengan polos.
"Tapi nenek sudah meninggal, sayang. Bagaimana mungkin dia bisa ngomong sama kamu?", ibu masih penasaran.
"Balusan nenek yg bilang", aku terus saja berkata demikian.
Perkataanku yg singkat tanpa tendensi apa pun membuat keluarga melakukan rembuk bersama. Karena aku hanyalah seorang anak kecil umur 5 tahun, perkataanku dianggap sebagai "ocehan anak kecil" yg tidak mempunyai makna. Sehingga, seperti rencana semula, nenek tetap dimakamkan di TPU Kalibata.
Sampai keesokan harinya, giliran tanteku yg membuat gempar. Katanya, almarhum nenek mendatanginya lewat mimpi tadi malam. Beliau marah besar karena keinginannya tidak dituruti. Beliau mau dimakamkan di Jogja, dekat kakek. Dan beliau juga bilang bahwa keinginannya sudah disampaikan melalui cucunya, yaitu aku... tapi kenapa tidak ada yg mau mendengar?
Sejak itu, baru lah keluargaku, terutama ibuku, menyadari, bahwa aku memang memiliki "kelebihan". Dan bukan sekali-dua kali aku didatangi oleh arwah orang meninggal. Sering, dan karenanya, setiap ada kerabat yg meninggal, aku acap kali menjadi "perantara" dalam menyampaikan pesan2 yg belum sempat dikatakan oleh almarhum(ah) kepada keluarga atau orang2 yg ditinggalkannya.
Namun "kelebihan" tadi kadang2 membuatku tersiksa.
Bagaimana tidak, arwah yg datang kepadaku tidak selalu "berpenampilan" baik. Banyak di antara mereka yg meninggal karena kecelakaan, dan wujud yg tampil di hadapanku adalah wujud "berantakan" dan mengerikan. Awalnya aku benar2 shock, sehingga sering sengaja pura2 tidak mengetahui keberadaan mereka. Tapi sepertinya mereka bisa membedakan manusia yg benar2 tidak bisa atau hanya "pura2" tidak bisa melihat mereka. Karena, walaupun aku sudah 1/2 mati berusaha tidak mempedulikan mereka, mereka tetap saja "menggoda"ku.
Untung aku bukan tipe gadis manja dan penakut. Walaupun awalnya sulit, lama-kelamaan aku bisa cuek menghadapi mereka. Bahkan beberapa diantaranya aku ladeni. Iseng2 sering aku tanya kenapa mereka meninggal. Eh dari iseng2, lama2 keterusan... mereka jadi sering "curhat". Hahaha. Lucu ya, mungkin aku harus ganti profesi. Dari seorang programmer jadi psikiater orang mati. Hahahaha!
Beberapa orang terdekat mengetahui kelebihanku. Tapi yg paling memahami adalah ibuku. Beliaulah yg sering menasehati aku untuk bisa menerima kelebihanku sebagai sebuah anugerah. Karena beliau pula lah, aku menghadapi arwah2 tsb dg lebih santai. Kenapa ibu bisa memahami aku? Karena ternyata bakat yg kumiliki didapat dari ibuku. Ya, ibuku juga memiliki kelebihan yg sama. Jadi tidak heran kalau kemudian menurun ke aku, anaknya.
Untung aku memiliki ibu seperti ibuku. Jika tidak, mungkin aku bisa benar2 gila menghadapi semua ini seorang diri. Hehehe.
Selain ibuku, aku juga memiliki dua orang sahabat, yaitu Violin dan Luna. Mereka sudah paham betul tanda2 aku sedang "dikunjungi pasien" alias didatangi arwah. Aku akan tiba2 bicara sendiri. Atau jika mataku tiba2 melotot dan mulut terkunci rapat, tandanya aku sedang melihat arwah yg bentuknya... yah... klo tidak bisa dibilang "mengerikan"... tapi cukup "ajaib". Hehehe.
Oke, aku rasa cukup sekian dulu perkenalan mengenai diriku dan kelebihanku.
Lain waktu aku akan berbagi cerita mengenai pengalamanku, yang dijamin... cukup mendirikan bulu roma...
Jadi, sampai ktemu nanti ;)
Aku adalah seorang gadis yg tahun ini baru genap berumur 23 tahun. Kuliah semester akhir di jurusan Teknologi Informasi sebuah universitas swasta terkemuka di daerah Jakarta Barat. Selain kuliah, aku baru saja diterima bekerja sebagai Junior Programmer di sebuah perusahaan IT kecil.
Yeah, bosan hanya kuliah saja membuatku cari2 kesibukan dg bekerja. Toh jadwal kuliahku sudah tidak sepadat seperti waktu awal2 semester. Lagipula sebentar lagi aku lulus dan harus cepat2 cari kerja. Jadi apa salahnya memulai dari sekarang?
Seperti layaknya gadis kebanyakan, aku senang berpetualang. Mencoba hal2 baru adalah hal yg sangat menantang dan menyenangkan bagiku. Tapi petualangan yg kuhadapi agak sedikit berbeda dg gadis kebanyakan seusiaku... Petualanganku membutuhkan lebih dari sekedar "uji nyali".
Sejak kecil, aku menyadari bahwa aku memiliki suatu "kelebihan". Awalnya aku menganggap "kelebihan" itu sebagai malapetaka. Tetapi, ibuku selalu mengingatkan, bahwa apa pun yg kita miliki saat ini merupakan pemberian Allah SWT, sehingga kita patut mensyukurinya, bukan mengutukinya. Lama-kelamaan dan dengan proses adaptasi yg panjang, akhirnya aku dapat menerima bahwa kelebihan kumiliki adalah anugerah.
Sebenarnya, kelebihan apa yg kumiliki?
Kelebihan tersebut, mungkin bagi sebagian orang tidak istimewa... bagi sebagian lagi justru digunakan untuk hal2 komersil... dan bagi sebagian lainnya bisa membuat gila...
Aku... bisa... melihat, mendengar, dan berkomunikasi... dengan... arwah orang yg sudah meninggal. Terutama... yang meninggal karena mati penasaran...
Sewaktu aku masih bayi, sering tanpa sebab, aku menangis menjadi2. Ibuku tidak paham apa yg sedang aku hadapi. Yang beliau lihat hanyalah mata anaknya melotot dg jari mengacung2 ke arah tertentu. Keanehan itu sering terjadi manakala keluarga kami berada di suatu daerah asing yg terkesan "angker". Atau berkunjung ke Rumah Sakit. Atau melayat ke kerabat yg meninggal dunia.
Ya, ibuku tidak menyadari bahwa putri kecilnya menangis karena sedang diganggu. Diganggu oleh arwah yg kebetulan sedang lewat. Dan karena aku masih bayi, aku tidak bisa mengadu, hanya bisa nangis dengan tatapan mata horor.
Ketika aku berusia sekitar 5 tahun, nenekku meninggal dunia. Pada pemakamannya, aku membuat heboh, karena dengan mulut cadelku tiba2 berkata, "Nenek mau dikubul baleng2 kakek. Nenek gak mau jauh2 dali kakek."
Memang pada saat itu, rencananya, nenek hendak dimakamkan di areal pekuburan umum di Jakarta. Namun, perkataanku membuat keluarga tertegun, karena jika benar, berarti nenek ingin dimakamkan dekat kuburan kakek, di Jogja.
"Kamu tahu darimana, Nak?", ibuku menatapku dengan heran.
"Nenek", aku menjawab dengan polos.
"Tapi nenek sudah meninggal, sayang. Bagaimana mungkin dia bisa ngomong sama kamu?", ibu masih penasaran.
"Balusan nenek yg bilang", aku terus saja berkata demikian.
Perkataanku yg singkat tanpa tendensi apa pun membuat keluarga melakukan rembuk bersama. Karena aku hanyalah seorang anak kecil umur 5 tahun, perkataanku dianggap sebagai "ocehan anak kecil" yg tidak mempunyai makna. Sehingga, seperti rencana semula, nenek tetap dimakamkan di TPU Kalibata.
Sampai keesokan harinya, giliran tanteku yg membuat gempar. Katanya, almarhum nenek mendatanginya lewat mimpi tadi malam. Beliau marah besar karena keinginannya tidak dituruti. Beliau mau dimakamkan di Jogja, dekat kakek. Dan beliau juga bilang bahwa keinginannya sudah disampaikan melalui cucunya, yaitu aku... tapi kenapa tidak ada yg mau mendengar?
Sejak itu, baru lah keluargaku, terutama ibuku, menyadari, bahwa aku memang memiliki "kelebihan". Dan bukan sekali-dua kali aku didatangi oleh arwah orang meninggal. Sering, dan karenanya, setiap ada kerabat yg meninggal, aku acap kali menjadi "perantara" dalam menyampaikan pesan2 yg belum sempat dikatakan oleh almarhum(ah) kepada keluarga atau orang2 yg ditinggalkannya.
Namun "kelebihan" tadi kadang2 membuatku tersiksa.
Bagaimana tidak, arwah yg datang kepadaku tidak selalu "berpenampilan" baik. Banyak di antara mereka yg meninggal karena kecelakaan, dan wujud yg tampil di hadapanku adalah wujud "berantakan" dan mengerikan. Awalnya aku benar2 shock, sehingga sering sengaja pura2 tidak mengetahui keberadaan mereka. Tapi sepertinya mereka bisa membedakan manusia yg benar2 tidak bisa atau hanya "pura2" tidak bisa melihat mereka. Karena, walaupun aku sudah 1/2 mati berusaha tidak mempedulikan mereka, mereka tetap saja "menggoda"ku.
Untung aku bukan tipe gadis manja dan penakut. Walaupun awalnya sulit, lama-kelamaan aku bisa cuek menghadapi mereka. Bahkan beberapa diantaranya aku ladeni. Iseng2 sering aku tanya kenapa mereka meninggal. Eh dari iseng2, lama2 keterusan... mereka jadi sering "curhat". Hahaha. Lucu ya, mungkin aku harus ganti profesi. Dari seorang programmer jadi psikiater orang mati. Hahahaha!
Beberapa orang terdekat mengetahui kelebihanku. Tapi yg paling memahami adalah ibuku. Beliaulah yg sering menasehati aku untuk bisa menerima kelebihanku sebagai sebuah anugerah. Karena beliau pula lah, aku menghadapi arwah2 tsb dg lebih santai. Kenapa ibu bisa memahami aku? Karena ternyata bakat yg kumiliki didapat dari ibuku. Ya, ibuku juga memiliki kelebihan yg sama. Jadi tidak heran kalau kemudian menurun ke aku, anaknya.
Untung aku memiliki ibu seperti ibuku. Jika tidak, mungkin aku bisa benar2 gila menghadapi semua ini seorang diri. Hehehe.
Selain ibuku, aku juga memiliki dua orang sahabat, yaitu Violin dan Luna. Mereka sudah paham betul tanda2 aku sedang "dikunjungi pasien" alias didatangi arwah. Aku akan tiba2 bicara sendiri. Atau jika mataku tiba2 melotot dan mulut terkunci rapat, tandanya aku sedang melihat arwah yg bentuknya... yah... klo tidak bisa dibilang "mengerikan"... tapi cukup "ajaib". Hehehe.
Oke, aku rasa cukup sekian dulu perkenalan mengenai diriku dan kelebihanku.
Lain waktu aku akan berbagi cerita mengenai pengalamanku, yang dijamin... cukup mendirikan bulu roma...
Jadi, sampai ktemu nanti ;)
17 comments:
ini cerpen karangan jeng susi? :P tadi titipan curhat temen :P
susi.. pagi2 bikin merinding..
ini dikirim ke femina lagi ya?
smoga ntar dipublish dhe..
*tumben hari ini ga ada resep2.. :D
huahhh.. dikira sampean cerita tentang saras 008 hahaha.. Klo enggak salah namanya saraswati juga kan ^^
keknya dulu pitshu di RS pas sakit demam pernah liat ibu2 pakai sarung bawa teko badannya bentol2 banyak kek bisul gitu. pas g tanya nyokap, ma itu ibu2 kenapa? nyokap bilang " ibu2 mana ? " yg didepan kita , " ga ada orang di depan kita" wedew...
klo demam doank g suka aneh2 klo ga demam ga aneh2 hahaha ^^ Iyyy...
@all: lagi coba2 bikin cerpen nihhh... klo tanggepannya positip, baru deh coba2 dipublish kek waktu kirim ke Femina dulu ^^v
@pitshu: iiih... syerem. untung gw belom pernah ngalamin. tp coba2 bikin cerita serupa. hoahahaha.
kirain based on true story.. hehehe.
kirain lu emang bisa ngeliat yang orang gak bisa liat.. hehehe... seru dong yaa.. :)
ditunggu lanjutan ceritanya.
@anung: gaaak... bukan curhatan kok, nung..
@arman: gw bersyukur gw kagak bisa liat, man.. huehehe
hororrrrr..pagi2 juga loooo :p
di pelemin aja sekalian jenggg hihihi
eh ntuh pr kagak kudu lo bikin loohhh ;). Gak maksa kok *pegang bola kasti :p*
@viol: hahaha... vanessa ya? salah donk gw? hihihi...
Wooo... mau buat ceritanya~ asik - asik..
katanya sih anak kecil di bawah 5 tahun itu masih bisa liat orang2 yang didunia lain gitu dech! hahaha...
@yulia: eeerrrgggh... PR lu lebih horor dari cerita gw, yulll.. apalagi klo pake pegang2 bola kasti... takuuuttt... wakakaka!
ceritanya ada yang arwahnya naksir sama saras ngga sus?
jadi kombinasi horor dan romance.. hehee
@pitshu: iya, karena anak kecil kan belum ada dosa, makanya bisa liat dunia gaib, pit.
@si om: hiii.. romance apaan klo ditaksir arwah gentayangan mah, oooommm... huahahaha...
tapi boljug tuh idenya. nama setannya... hantu seri 23 yak yak yak... huahahaha...
Hohoho..bahasa berita :D
"Jurusan TI salah satu univ swasta terkemuka di daerah JakBar" - plus yang terkenal jurusan komputernya huehueue... - jadi inget detik :p -
Seruu seruu.. ayo dilanjutkennn...
@ om 23..
Wah ntar bukan jadi city of angels, tapi jadinya ..... errr..... err..... :D
Ceritanya Okeh Jeng ...
Ditunggu kelanjutannya yaaa :)
Kalo bisa ada tokoh cowok kerennya juga biar lebih menarik ... hahahaha
@olla: sip daaah... tuh episode pertama uda di-release ;)
iya ya viol
perasaan susy dulu bilang mo bikin cerita ttg kisah percintaan kita. kok jadinya cerita misteri sih?
udah itu nama tokoh lu diganti lagi.hahaha untung nama tokoh gue sesuai permintaan gue. :)
Post a Comment