Tadi pagi pada saat gw nyiapin bekel buat lunch suami, gw melamun. Dan gara2 kebanyakan melamun, ayam yg lagi gw panggang GOSONG! Haduuuhhh!!! Akhirnya gw manggang ayam lagi deh. Sayang banget tuh ayam 3 potong kok bisa gosong. Kan lumayan... Hiks... hikssss...
Tapi gw bukan mo cerita ttg resep ayam panggang. Atau menggambarkan bagaimana gosongnya si ayam. Gw justru mo cerita ttg apa yg sedang gw lamunkan...
Mau gak mau harus diakui, bahwa gw ini dikelilingi oleh temen2 yg bermasalah dalam rumahtangga mereka. Meskipun demikian, tetep aja gw terkaget2 setiap ngedenger cerita dari si sumbernya langsung. Soalnya selama ini gw nyangkanya dia baek2 aja. Gak pernah keliatan ada masalah. Keluarga bahagia. Punya istri pintar, anak sehat.
Apalagi?
Ternyata oh ternyataaaa... Lewat chatting semalem dia curhat betapa peliknya masalah yg sedang dihadapi. Apalagi klo bukan masalah... A-F-F-A-I-R...
Duuuh... kenapa sih laki2 gampaaaang banget tergoda?! Klo bukan mau tau ceritanya lebih detail, pasti langsung gw semprot dia habis2an. Tapi karena teringat bahwa tips untuk mengorek sumber berita adalah menjadi pendengar yg baik tanpa menghakimi apalagi memaki, maka gw bersikap tetap netral.
Sebenernya yg mo gw cari tau bukan dg siapa dia punya affair atau sejak kapan affair itu terjadi, melainkan... KENAPA kok dia bisa punya affair... dan SALAH APA ISTRINYA sampe dia berpaling?
Buat teman2, terutama yg cewek dan uda merit, mungkin beberapa "pengakuan dosa" berikut bisa jadi pelajaran kita... Apalagi alesan ini bukan yg pertama kali gw dengar. Semuaaaaa... laki2 yg punya affair dan curhat ke gw, pasti mengungkapkan alasan yg sama. So... why are men having affair?
1. Istri terlalu dominan
Klo kalian rajin baca postingan gw, pasti tau klo beberapa saat yg lalu gw pernah membahas "Nasib Seorang Wanita", bahwa jadi wanita itu harus mandiri. Kerja, punya penghasilan sendiri. Jangan cuma pasrah terima uang dari suami. Inget kan?
But hey... bukan berarti gw menganjurkan seorang wanita untuk menjadi dominan dalam keluarga. Punya salary lebih tinggi itu suatu prestasi, tapi bukan dipakai untuk mengatur apalagi melecehkan suami, melainkan membantu menopang ekonomi keluarga. Kepala keluarga tetaplah suami. Berapa pun yg dia berikan pada kita, harus tetap kita hargai sebagai hasil jerih payahnya.
Kadang sebagai wanita, kita sering lupa pada kodrat. Apalagi klo uda dianugerahi wajah cantik, otak brillian dan karir mapan. Ibaratnya seperti "gak perlu laki2 juga bisa hidup". Klo demikian adanya, mendingan gak usah menikah. Hidup sendiri aja, gak bikin dosa dg cara menindas laki2.
Pada saat kita berpikir kita bisa mengalahkan pasangan kita, mungkin kita terlihat menang... tapi tanpa disadari, pada saat itu sebenarnya kita adalah a big looser... terutama a big looser terhadap ego kita sendiri.
Ingat, untuk menjadi pemenang, kadang kita harus mengalah ;)
2. Kebebasan yang terjajah
Banyak kejadian yg gw liat, setelah merit, istri jadi punya sederet larangan buat suami. Padahal sebelum menikah, sang suami biasa melakukan kegiatan itu tanpa ada yg melarangnya.
Sepanjang kegiatan suami positif, kenapa harus dilarang? Klo menurut kita itu negatif, coba dibahas dulu sebelum bertindak sebagai "hakim" yg mengetuk palu bahwa itu salah, sehingga suami akan jadi terlihat seperti terdakwa ketika melakukannya. Kan klo uda dibahas bisa ada "adjustment" atau mungkin "kompromi bersama", sehingga kita tidak terlihat sebagai seorang tiran.
Intinya sih, laki2 gak suka diatur. Kita pribadi juga sebenernya gak suka diatur, kan? Makanya, berilah ruang bagi suami agar dia bisa "bergerak" sedikit. Berdasarkan cerita yg gw denger sih, semakin dikasih kebebasan, justru mereka semakin menjaga diri untuk tidak berbuat yg aneh2.
Lagian, capek ati gak sih klo setiap saat mikirin yg aneh2? Padahal belum tentu itu terjadi. Mending easy going aja. Berikan kelonggaran pada otak yg tadinya porsinya buat mikir yg aneh2 itu, jadi buat mikir yg lain yg lebih bermanfaat, tul gak?
3. Orangtua ikut campur
Duh, yg ini juga kaya’nya pernah gw bahas di postingan. Sebaiknya emang setelah merit, kita mandiri, dg cara hidup terpisah dari orangtua masing2.
Klo pun terpaksa atau merasa hidup dg orangtua gak masalah, harus tetap bisa menjaga hubungan antar keluarga. Karena dalam keluarga inti kita, kepala rumahtangga tetap suami. Klo dicampur sama keluarga orangtua, jgn jadi fungsi itu dijalankan oleh 2 orang atau lebih. Jadi ribet kan?
Apalagi klo sebagai istri kita lebih sering denger pendapat orangtua, lama-kelamaan mungkin suami jadi berpikir gak ada artinya lagi bagi dia di dalam keluarga. Atau klo lagi ribut dg suami nih... masalah yg tadinya sepele malah jadi meluas gak keruan karena terlalu banyak campur tangan.
Jadi, diusahain untuk hidup mandiri deh, entah gimana kek caranya ;)
3. Sex yang kurang memadai
Hmmm... ini dia... Sex in a marriage life bisa dikatakan sebagai: It’s not the only thing but an important one.
Ujung2nya... dari sekian panjang dikali lebar jadinya luas... hihihi... paan seh... jadi buntut paling akhir permasalahan biasanya ya satu iniiiiiiii... Gak lain gak bukan deeeh...
Para suami itu, mengaku, salah satu yg menyebabkan akhirnya dia punya affair – klo gak mo dikatakan mencari "pelampiasan" -, adalah karena kurang terpenuhinya kebutuhan yg satu itu.
Yaaah... gimana yaaa... bukannya mo belain laki2, tapi mungkin karena uda dari jeroannya begitu, klo laki2 emang harus disalurkan. Klo gak, dia pusing2. Mwakakakakak... Hush...!!!
Jadiii, buat para istriii... yg kadang sering males2an ngelayanin suami dalam hal yg satu ituuu... mulai deh berbenah diri. Klo emang kecapekan, coba istirahat. Jangan sampe berlama2 apalagi sering2 suami "minta" tapi kita cuekin. Akibatnyaaaaaaa... Naaah!!! Bisa jadi bumerang buat kita sendiri.
Kira2 itu deh alesan utama para suami akhirnya punya affair. Mungkin dari tulisan gw kali ini, banyak yg pada protes, terutama dari kalangan para istri. Karena seolah2 kok gw seperti berpihak pada laki2 sih? Klo semua keinginan laki2 dituruti, apa gak semakin membuat ego mereka tinggi? Atau malah seperti menyetujui mereka menjadi kucing garong?
Jangan salah... pada inti dari curhat temen gw, gw tetap menyalahkan dia kok. Karena affair tidak akan memecahkan masalah. Klo memang dia seorang gentleman, ketika dia punya masalah dalam rumahtangganya, perbaiki dulu. Klo gak bisa diperbaiki, ya terpaksa cerai. Baru SETELAH ITU... tserah dia deh mo pacaran lagi, kawin lagi... asal juga bukan sama... ISTRI ORANG. Kekekekek.
Dan buat para istri, emang keliatannya gak adil, tapi percaya deh... gw denger curhat ini bukan sekali-dua kali. Kan gw uda bilang klo gw ini dikelilingin sama banyak temen bermasalah dalam rumahtangga. Jadi, ada baiknya kita introspeksi supaya point2 di atas tidak terjadi dalam rumahtangga kita. Lagian, klo kita bisa bikin suami betah di rumah, justru semakin mengurangi populasi laki2 jadi kucing garong, kan? Hehehe...
So... demikian lah lamunan yg membuat ayam gw gosong. Setelah memanggang ayam yg baru, memasukkannya ke dalam kotak bekal bersama nasi dan lauk2 lainnya... gw melamun lagi...
Kali ini agak beda, karena selain melamun, gw juga berharap... semogaaaa Mas Adi, suami gw, bisa melihat, bahwa... semua expresi dan ketulusan cinta gw, serta keinginan menjadi satu2nya wanita yg dia cintai tergambar jelas dalam kotak bekal makan siangnya yg gw siapin setiap subuh.
Honey, in every bite of you lunch, please always remember that I don’t want anybody else prepare it for you except myself...
Tapi gw bukan mo cerita ttg resep ayam panggang. Atau menggambarkan bagaimana gosongnya si ayam. Gw justru mo cerita ttg apa yg sedang gw lamunkan...
Mau gak mau harus diakui, bahwa gw ini dikelilingi oleh temen2 yg bermasalah dalam rumahtangga mereka. Meskipun demikian, tetep aja gw terkaget2 setiap ngedenger cerita dari si sumbernya langsung. Soalnya selama ini gw nyangkanya dia baek2 aja. Gak pernah keliatan ada masalah. Keluarga bahagia. Punya istri pintar, anak sehat.
Apalagi?
Ternyata oh ternyataaaa... Lewat chatting semalem dia curhat betapa peliknya masalah yg sedang dihadapi. Apalagi klo bukan masalah... A-F-F-A-I-R...
Duuuh... kenapa sih laki2 gampaaaang banget tergoda?! Klo bukan mau tau ceritanya lebih detail, pasti langsung gw semprot dia habis2an. Tapi karena teringat bahwa tips untuk mengorek sumber berita adalah menjadi pendengar yg baik tanpa menghakimi apalagi memaki, maka gw bersikap tetap netral.
Sebenernya yg mo gw cari tau bukan dg siapa dia punya affair atau sejak kapan affair itu terjadi, melainkan... KENAPA kok dia bisa punya affair... dan SALAH APA ISTRINYA sampe dia berpaling?
Buat teman2, terutama yg cewek dan uda merit, mungkin beberapa "pengakuan dosa" berikut bisa jadi pelajaran kita... Apalagi alesan ini bukan yg pertama kali gw dengar. Semuaaaaa... laki2 yg punya affair dan curhat ke gw, pasti mengungkapkan alasan yg sama. So... why are men having affair?
1. Istri terlalu dominan
Klo kalian rajin baca postingan gw, pasti tau klo beberapa saat yg lalu gw pernah membahas "Nasib Seorang Wanita", bahwa jadi wanita itu harus mandiri. Kerja, punya penghasilan sendiri. Jangan cuma pasrah terima uang dari suami. Inget kan?
But hey... bukan berarti gw menganjurkan seorang wanita untuk menjadi dominan dalam keluarga. Punya salary lebih tinggi itu suatu prestasi, tapi bukan dipakai untuk mengatur apalagi melecehkan suami, melainkan membantu menopang ekonomi keluarga. Kepala keluarga tetaplah suami. Berapa pun yg dia berikan pada kita, harus tetap kita hargai sebagai hasil jerih payahnya.
Kadang sebagai wanita, kita sering lupa pada kodrat. Apalagi klo uda dianugerahi wajah cantik, otak brillian dan karir mapan. Ibaratnya seperti "gak perlu laki2 juga bisa hidup". Klo demikian adanya, mendingan gak usah menikah. Hidup sendiri aja, gak bikin dosa dg cara menindas laki2.
Pada saat kita berpikir kita bisa mengalahkan pasangan kita, mungkin kita terlihat menang... tapi tanpa disadari, pada saat itu sebenarnya kita adalah a big looser... terutama a big looser terhadap ego kita sendiri.
Ingat, untuk menjadi pemenang, kadang kita harus mengalah ;)
2. Kebebasan yang terjajah
Banyak kejadian yg gw liat, setelah merit, istri jadi punya sederet larangan buat suami. Padahal sebelum menikah, sang suami biasa melakukan kegiatan itu tanpa ada yg melarangnya.
Sepanjang kegiatan suami positif, kenapa harus dilarang? Klo menurut kita itu negatif, coba dibahas dulu sebelum bertindak sebagai "hakim" yg mengetuk palu bahwa itu salah, sehingga suami akan jadi terlihat seperti terdakwa ketika melakukannya. Kan klo uda dibahas bisa ada "adjustment" atau mungkin "kompromi bersama", sehingga kita tidak terlihat sebagai seorang tiran.
Intinya sih, laki2 gak suka diatur. Kita pribadi juga sebenernya gak suka diatur, kan? Makanya, berilah ruang bagi suami agar dia bisa "bergerak" sedikit. Berdasarkan cerita yg gw denger sih, semakin dikasih kebebasan, justru mereka semakin menjaga diri untuk tidak berbuat yg aneh2.
Lagian, capek ati gak sih klo setiap saat mikirin yg aneh2? Padahal belum tentu itu terjadi. Mending easy going aja. Berikan kelonggaran pada otak yg tadinya porsinya buat mikir yg aneh2 itu, jadi buat mikir yg lain yg lebih bermanfaat, tul gak?
3. Orangtua ikut campur
Duh, yg ini juga kaya’nya pernah gw bahas di postingan. Sebaiknya emang setelah merit, kita mandiri, dg cara hidup terpisah dari orangtua masing2.
Klo pun terpaksa atau merasa hidup dg orangtua gak masalah, harus tetap bisa menjaga hubungan antar keluarga. Karena dalam keluarga inti kita, kepala rumahtangga tetap suami. Klo dicampur sama keluarga orangtua, jgn jadi fungsi itu dijalankan oleh 2 orang atau lebih. Jadi ribet kan?
Apalagi klo sebagai istri kita lebih sering denger pendapat orangtua, lama-kelamaan mungkin suami jadi berpikir gak ada artinya lagi bagi dia di dalam keluarga. Atau klo lagi ribut dg suami nih... masalah yg tadinya sepele malah jadi meluas gak keruan karena terlalu banyak campur tangan.
Jadi, diusahain untuk hidup mandiri deh, entah gimana kek caranya ;)
3. Sex yang kurang memadai
Hmmm... ini dia... Sex in a marriage life bisa dikatakan sebagai: It’s not the only thing but an important one.
Ujung2nya... dari sekian panjang dikali lebar jadinya luas... hihihi... paan seh... jadi buntut paling akhir permasalahan biasanya ya satu iniiiiiiii... Gak lain gak bukan deeeh...
Para suami itu, mengaku, salah satu yg menyebabkan akhirnya dia punya affair – klo gak mo dikatakan mencari "pelampiasan" -, adalah karena kurang terpenuhinya kebutuhan yg satu itu.
Yaaah... gimana yaaa... bukannya mo belain laki2, tapi mungkin karena uda dari jeroannya begitu, klo laki2 emang harus disalurkan. Klo gak, dia pusing2. Mwakakakakak... Hush...!!!
Jadiii, buat para istriii... yg kadang sering males2an ngelayanin suami dalam hal yg satu ituuu... mulai deh berbenah diri. Klo emang kecapekan, coba istirahat. Jangan sampe berlama2 apalagi sering2 suami "minta" tapi kita cuekin. Akibatnyaaaaaaa... Naaah!!! Bisa jadi bumerang buat kita sendiri.
Kira2 itu deh alesan utama para suami akhirnya punya affair. Mungkin dari tulisan gw kali ini, banyak yg pada protes, terutama dari kalangan para istri. Karena seolah2 kok gw seperti berpihak pada laki2 sih? Klo semua keinginan laki2 dituruti, apa gak semakin membuat ego mereka tinggi? Atau malah seperti menyetujui mereka menjadi kucing garong?
Jangan salah... pada inti dari curhat temen gw, gw tetap menyalahkan dia kok. Karena affair tidak akan memecahkan masalah. Klo memang dia seorang gentleman, ketika dia punya masalah dalam rumahtangganya, perbaiki dulu. Klo gak bisa diperbaiki, ya terpaksa cerai. Baru SETELAH ITU... tserah dia deh mo pacaran lagi, kawin lagi... asal juga bukan sama... ISTRI ORANG. Kekekekek.
Dan buat para istri, emang keliatannya gak adil, tapi percaya deh... gw denger curhat ini bukan sekali-dua kali. Kan gw uda bilang klo gw ini dikelilingin sama banyak temen bermasalah dalam rumahtangga. Jadi, ada baiknya kita introspeksi supaya point2 di atas tidak terjadi dalam rumahtangga kita. Lagian, klo kita bisa bikin suami betah di rumah, justru semakin mengurangi populasi laki2 jadi kucing garong, kan? Hehehe...
So... demikian lah lamunan yg membuat ayam gw gosong. Setelah memanggang ayam yg baru, memasukkannya ke dalam kotak bekal bersama nasi dan lauk2 lainnya... gw melamun lagi...
Kali ini agak beda, karena selain melamun, gw juga berharap... semogaaaa Mas Adi, suami gw, bisa melihat, bahwa... semua expresi dan ketulusan cinta gw, serta keinginan menjadi satu2nya wanita yg dia cintai tergambar jelas dalam kotak bekal makan siangnya yg gw siapin setiap subuh.
Honey, in every bite of you lunch, please always remember that I don’t want anybody else prepare it for you except myself...
16 comments:
satu2nya wanita yg dia cintai tergambar jelas dalam kotak bekal makan siangnya , yg ini sus kok gue bayanginnya jd kalo menu nya bakso, mas adi bayangin bakso itu elo gitu yak? kekekeke
Pria gampang tergoda, soalnya banyak wanita penggoda sus.. cewe2 jaman sekarang tuh berani2, istilahnya kucing mana yg ga nyaplok kalo ikan asin nya yg nyamperin kucing. walopun kucing nya kenyang, tp buat nyemil kan bisa mwakakakaka =))
gubraks... gw emang bulet sih, piii... tp belum sebulet bakso. kekekekek...
iyah, namanya juga kucing garong yak. nah makanya pengalaman si kucing garong gw share di sini... semoga para istri bisa mengurangi bibit garongnya jadi kucing rumahan yg baik2 aja dey. kekekekek...
kita sering mendengar 'kucing mana yg nolak disodori ikan?'
Tp menurut gue, kucing KALO UDAH KENYANG dikasih makan dirumah, dia pasti ngga akan jajan cari ikan lagi kok diluaran...
Kalo ternyata ketauan masih nyari ikan lagi, itu berarti ada yg salah dengan ikan yang dihidangkan dirumah...
entah itu ikannya kurang gede, ikannya kurang segar, atau ikannya kurang banyak..
jadi beri makan cukup sang kucing sampe dia tidak berminat lagi sama ikan2 diluar...
*pi, kalo kucingnya masi mo nyemil juga, kita sebagai ikan jangan mau kalah! Kita mesti nyari anjing herder juga dong, biar kucingnya kalah sama anjing*
halaaah apa seh gue :))
*jadi pen makan ikan bakar ntar malem* :D
wah wah... gue juga sebenernya pengen posting tentang affairs soalnya kemarin juga ada temen yang curhat ke gue kalo dia punya affairs. tapi karena dia pembaca blog gue... n berdasarkan konsultasi ke nat, ga jadi ah... takut kenapa2.
tapi temen gue ga kasih alasan yang signifikan tu kenapa dia selingkuh. dia cuma bilang, "habis t*ket-nya gede"
mampus deh... :((
@nat: atau bisa jadi kucingnya sakit jiwa... atau rakus kali, nat... atau punggunya tu kucing bolong kek sundel bolong makanya laper mulu. hihihi.
*barusan makan siang pake ikan goreng... nyaammmhhh...
@dessy: ampuuun deh desss.. dari semua alesan yg gw utarakan kenapa laki2 selingkuh, belum dicantumin tuh yg karena t*ket gede. gubrak banget deh temen lu itu... kekekekek...
aku jadi takut memelihara kucing... *halah*
jadi ketawa baca komen cie dessy, ternyata ukuran hardware juga ngaruh banget ya sus :p
setuju cia. hardware n software emang pengaruh juga. tambahin sus postingannya... "pinter2lah menjaga bentuk hardware & software anda" hihihi
@acia n dessy: iyah... kudu ditambahin tuh yaa... menjaga "hardware, software".
btw, emang "hardware" istri temen lu kurang apa, des? hihihi... teuteuup dibahas :p
haha, diulas dgn baik oleh susi..
kekeke.. pelajaran buat gua.. huahuahua..
wah, terutama point yg keberapa, wil? hihihi
wah si susi nembak langsung point ke berapa... kekeke.. semuanya dhe..tapi krn sekarang jauh.. lo tau lah mana yg point utama.. kakakakaka.. but i believe him.. :D
hahaha... gue ga ngerti "hardware"-nya istri temen gue kurang apa. mungkin kurang ranum... kurang mengkel... kurang mateng...
***dikira mangga apa...***
lelaki... oh lelaki... hiks...
Omaygod..
tambahan:
- Kurang perhatian..
bini uda kerja.. sleboran.. ampe kita kita dicuekin.. kami kan butuh software yang bagus juga selain hardware yang selalu di upgrade =))
@willy: oh, klo soal yg itu mah.. kasus lu lain lah, will... kan bukannya lu gak mau, tp karena keadaan. pasti laki lu ngerti. klo kasus yg jadinya affair itu, karena istrinya gak mau, walaupun keadaannya memungkinkan. kekekek...
@dessy: mwahahahahaha... klo gitu, temen lu suruh ngerujak mangga aja, des... emang tuh laki2... bibit kucing garongnya uda ada sejak lahir. kekekekek...
@anung: nti klo anung jadi merit sama limi, gw bisikin limi ah supaya jgn lupa bersiin semua laptop n pc-nya si anung... trus tiap ada launch software baru, harus diinstalin juga. hihihihi...
I read on this column, and hope you don't mind of me giving a sincere comment (in english).
Why is it only men? why not women too? Maybe the blog writer should write another blog...why women haves affairs too....then it won't be so bias.
As for the question, my reply would be...
Both men and women are always in need of an understanding, caring, loving partner and they won't stop searching until they found one.
That's the truth and having sex with a partner that you really love and care...there's no subtitute for it.
But many are grumbling and having problems with thier partners as they may have sex due to obligation and nothing else and just imagine having to live all thier lives that way!
So, now you know what they are seeking for..having affair is not the right term-it's very misleading!
Just from my point of view, mentor.
Post a Comment