Dial number 0251-3134xx
Terdengar mesin menjawab. Pilih bagian Operator...
"Selamat pagi, Bank X, dengan XYZ, ada yang bisa saya bantu?"
"Pagi, Mbak... begini... saya mau tanya soal..."
"O, sebentar saya sambungkan ke bagian..."
Terdengar nada tunggu...
"Pagi, ada yang bisa saya bantu?"
"Pagi, Mas... saya mau tanya bagaimana prosedur..."
"Baik, dengan ibu siapa saya berbicara?"
"Susy"
"Bisa disebutkan nomor rekening pinjamannya?"
*Glek, gw lupa nyatet*
"Errr, aduh, saya lupa nyatet tuh, Mas..."
"Okay, bisa sebutkan nama lengkapnya?"
"S.U.S.I.Y.A.N.I S.E.T.I.O.W.A.T.I"
"Ibu yang tinggal di jalan *nyebutin alamat rumah gw*?"
"Iya, betul"
"Prosedurnya mudah saja, bu. Ibu hanya perlu membuat surat permohonan, cantumkan nomor rekening pinjaman atau tabungan. Lampirkan KTP, lalu fax ke kami. Dananya ibu setor ke rekening tabungan, supaya nanti bisa kami debet."
"O, begitu. Berapa jumlah dana yang harus disetor?"
"Dananya sejumlah sisa outstanding + bunga + denda 1% dari sisa outstanding"
"Itu bisa kapan aja? Tanpa menunggu jatuh tempo atau pada saat tanggal akad?"
"Bisa kapan saja. Kalau boleh tau, kapan kira-kira ibu mau...?"
"Err... belum tau persisnya kapan, sih. Tapi yang pasti tahun ini."
"O, begitu. Ya sudah, nanti ibu fax saja surat permohonan dan KTP-nya."
"Okay. Gitu aja ya, Mas?"
"Iya, bu."
"Kalau begitu, terima kasih ya..."
"Terima kasih kembali, bu..."
Klik... telpon ditutup.
Dial number 0856-7675xxx
"Ndud..."
"Ya?"
"Aku uda telpon Bank X..."
"O ya? Trus, gimana?"
"Gampang tinggal fax surat permohonan, KTP, setor duitnya, nanti didebet."
"O, gitu doang? Ya udah, kamu buat deh suratnya, nanti aku fax dari kantor."
"Yakin nih, Ndud?"
"Iyaaa..."
"Kapan?"
"Tenang ajaaa... kamu buat aja dulu... okay?!"
"Okay..."
Klik... telpon ditutup...
*bolak-balik buku tabungan, cek laporan budgeting, daily expenses*
Tuhan, aku lagi gak mimpi kan? Bener kan?
Semoga...
Terdengar mesin menjawab. Pilih bagian Operator...
"Selamat pagi, Bank X, dengan XYZ, ada yang bisa saya bantu?"
"Pagi, Mbak... begini... saya mau tanya soal..."
"O, sebentar saya sambungkan ke bagian..."
Terdengar nada tunggu...
"Pagi, ada yang bisa saya bantu?"
"Pagi, Mas... saya mau tanya bagaimana prosedur..."
"Baik, dengan ibu siapa saya berbicara?"
"Susy"
"Bisa disebutkan nomor rekening pinjamannya?"
*Glek, gw lupa nyatet*
"Errr, aduh, saya lupa nyatet tuh, Mas..."
"Okay, bisa sebutkan nama lengkapnya?"
"S.U.S.I.Y.A.N.I S.E.T.I.O.W.A.T.I"
"Ibu yang tinggal di jalan *nyebutin alamat rumah gw*?"
"Iya, betul"
"Prosedurnya mudah saja, bu. Ibu hanya perlu membuat surat permohonan, cantumkan nomor rekening pinjaman atau tabungan. Lampirkan KTP, lalu fax ke kami. Dananya ibu setor ke rekening tabungan, supaya nanti bisa kami debet."
"O, begitu. Berapa jumlah dana yang harus disetor?"
"Dananya sejumlah sisa outstanding + bunga + denda 1% dari sisa outstanding"
"Itu bisa kapan aja? Tanpa menunggu jatuh tempo atau pada saat tanggal akad?"
"Bisa kapan saja. Kalau boleh tau, kapan kira-kira ibu mau...?"
"Err... belum tau persisnya kapan, sih. Tapi yang pasti tahun ini."
"O, begitu. Ya sudah, nanti ibu fax saja surat permohonan dan KTP-nya."
"Okay. Gitu aja ya, Mas?"
"Iya, bu."
"Kalau begitu, terima kasih ya..."
"Terima kasih kembali, bu..."
Klik... telpon ditutup.
Dial number 0856-7675xxx
"Ndud..."
"Ya?"
"Aku uda telpon Bank X..."
"O ya? Trus, gimana?"
"Gampang tinggal fax surat permohonan, KTP, setor duitnya, nanti didebet."
"O, gitu doang? Ya udah, kamu buat deh suratnya, nanti aku fax dari kantor."
"Yakin nih, Ndud?"
"Iyaaa..."
"Kapan?"
"Tenang ajaaa... kamu buat aja dulu... okay?!"
"Okay..."
Klik... telpon ditutup...
*bolak-balik buku tabungan, cek laporan budgeting, daily expenses*
Tuhan, aku lagi gak mimpi kan? Bener kan?
Semoga...
11 comments:
baca judulnya kirain elu mo cerita kalo elu uda 'telat' n semoga jadi tekdung hihihi...
sensitif nih gue hihihi...
heheh.. mo lunasin kredit rumah yak?
*sotoy* :D :D :D
@dessy: ahahahaha, dibilangin gw gak punya resolusi hamil taon ini. tapi klo dikasih, seneng juga siy :)
saat ini, fokus ke utang2 aja daaah. biar cepet lunas, biar legaaa ;)
@elita: semogaaaa.... bisa lunas. amiiin :)
asiiiiiikkk ada yang abis ngelunasin utang, selamet ya bu...
^^ lo kok selamet ya?
iya dong, engga punya utang lagi, jadi engga banyak pikiran lagi...
hehehhehe
wah... mau lunasin pinjaman di bank yah! WOWOWOWOWO....
jadi nanti klo ada sisa bisa traktir pitshu
iya..pasti mo lunasin hehe..selamat ya sus..nti traktir2 ya hohoho :P
amin!
wahhh lunasin pinjeman rumah yaaa...
senangnya...
gua juga masih inget banget gimana senengnya pas duit rumah udah lunas.. lega rasanyaaa :)
@all: saat ini belum lunas, kok. baru rencana aja mau dilunasin. semoga gak ada aral melintang. doain yaaa :)
turut mendoakan.. tapi ikut ditraktir yak? *ada udang dibalik batu* hahaha :)
@fun: ditraktirrr deeeh (tau soalnya lu gak di jakarta, huehehehehe)
Post a Comment