10 Maret 2007. Pada tanggal itu, gw n Mas Adi resmi dipersatukan dalam ikatan rumah tangga. Masih segar dalam ingatan, ketika gw terbata-bata meminta restu pada orang tua. Dan ketika akhirnya babe menjabat tangan Mas Adi sebagai tanda telah diterimanya sebagai menantu, tumpahlah air mata menggambarkan rasa haru yg tak terkira...
Hari ini, genap setahun umur pernikahan kami. Tidak ada perayaan istimewa. Tidak ada hadiah berupa emas permata. Tidak juga pergi melancong kemana-mana.
Tapi percaya atau tidak, tepat umur setahun, kami menemukan anugerah yg tak ternilai harganya. Anugerah yg lebih dari sekedar hadiah pernikahan...
4 Agustus 2007
Setelah menikah, gw n Mas Adi sepakat untuk tidak menunda memiliki momongan. Bagi kami, anak adalah rejeki, dan kami merasa cukup siap baik secara materi maupun mental untuk merawat titipan Tuhan tsb.
Namun sampai 5 bulan usia pernikahan, gw belum juga menunjukkan tanda-tanda hamil. Padahal banyak orang yakin dg kesuburan kami berdua. Gw pun tidak pernah mengalami keluhan apa2 yg berhubungan dg organ seks dan reproduksi.
Dengan pertimbangan yg cukup matang, gw n Mas Adi sepakat untuk memeriksakan diri ke dokter. Pertama2 yg dicek tentu gw, karena seperti yg sudah diketahui baik secara medis ataupun awam, organ seks dan reproduksi wanita jauh lebih kompleks dan memiliki lebih banyak resiko.
Akhirnya pada tgl 4 Agustus 2007, kami berdua mendatangi seorang dokter kandungan di sebuah RS ibu dan anak di Depok.
Pada saat itu kami berdua cukup yakin bahwa gw tidak memiliki masalah apa2. Soal belum diberi anak, palingan ya karena belum rejekinya aja. Tapi gak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter. Supaya klo seandainya ada sesuatu, bisa sejak dini ditangani.
Setelah mendaftarkan diri, kami menunggu di ruang pasien. Kira2 5 menit kemudian, giliran kami dipanggil.
Dokter yg menerima kami sangat ramah dan informatif. Secara singkat dia menjelaskan cara kerja organ2 reproduksi, siklus menstruasi, masa subur, dll. Sebenernya semua penjelasan dokter itu udah gw mengerti luar dalem, karena sebelumnya gw emang banyak baca2 dan konsultasi sama temen2 yg uda lebih dulu menikah. Tapi gw tetep mendengarkan dg seksama, karena bisa aja ada hal baru yg belum gw ketahui.
Selain memberikan penjelasan, dokter juga bertanya uda berapa lama kami menikah, apakah selama ini ada keluhan? Gw ngakunya uda nikah 6 bulan, soalnya berdasarkan info dari temen2, kadang2 dokter kandungan gak mau meriksa pasangan yg baru merit kurang dari 6 bulan. Daripada disuruh pulang, mending boong dikit. Hehehehe. Soal keluhan, tentu aja sama sekali gak ada. Mens teratur, gak pernah ngerasa sakit sedikit pun. Everything seemed normal.
Dokter lalu mempersilahkan gw untuk diperiksa "dalem", namanya usg transvaginal (usg tv). Gw disuruh berbaring. Trusss... buka celana... celana dalem juga... Waduh... jujur, itu pertama kali gw harus "telanjang" di depan orang lain selain suami sendiri. Jadi agak2 kagok... tapi... ya sutra lah, uda kepalang basah dateng ke dokter, uda tau juga bakalan di-usg tv, yaaa... uda gak bisa mundur lagi.
Setelah berbaring n "buka-bukaan", gw disuruh ngangkang. Malu banget deh. Sementara itu, dokternya nyuruh Mas Adi utk ikutan masuk ke dalam kamar periksa biar bisa ngeliat apa yg ada di dalem rahim istrinya.
Apa yg gw rasakan saat itu?
Selain rasa malu karena disuruh ½ telanjang, juga rasa sakit karena vagina harus dimasukin benda asing berupa kamera, tapi semua itu gak sebanding dg perasaan… deg-deg-an yg teramat sangat. Gw takuuuuuuuuuuuut banget. Asliiiii! Walaupun pasrah, tapi tetep aja rasanya gak akan kuat menghadapi kemungkinan terburuk.
Dari kamera yg dimasukin ke dalam vagina, isi rahim gw dapat terlihat melalui layar monitor kecil. Dokter menggerak2an kamera itu ke kanan... lalu ke tengah... lalu ke kiri...
Tapi bukan gerakan benda tadi yg membuat hati gw meringis...
Ketika dokter menggerakkan kamera ke kiri... dia menemukan... sebuah... KISTA ENDOMETRIOSIS sebesar 3.18cm...
Hati gw ½ hancur...
Dan ketika dokter menggerakkan kamera ke kanan... dia menemukan lagi... sebuah... KISTA ENDOMETRIOSIS, yg kali ini bahkan lebih besar ukurannya, yaitu 3.31cm.
Hati gw pun benar2 hancur...
Dengan gemetar, gw turun dari meja periksa. Kami berdua kembali duduk di hadapan dokter. Dokter meminta gw melakukan test CA 125 utk mengetahui apakah kista yg ada dalam rahim gw masuk dalam kategori kanker ganas atau tidak. Namun, apapun hasil test tsb, kami gak punya pilihan lain... gw harus dioperasi...
Bayang2 suram langsung menghadang mata. Gw liat Mas Adi nampak gusar. Dia berusaha tabah dan tegar, tapi gw tau dia menyimpan kekhawatiran teramat sangat terhadap gw. Gw liat matanya sedikit memerah dan sesekali dia menyekanya dg punggung tangannya.
Tadinya kami ingin menyimpan rapat2 rahasia ini dari kedua orang tua kami. Tapi rasanya gak mungkin gw diem2 aja di depan nyak babe. Gak mungkin gw pura2 bahagia, padahal sebenarnya kami sedang menghadapi masalah berat. Orang2 yg pertama kali gw beritahu keadaan gw justru 2 sahabat gw, yaitu Limmy dan Viol. Saat itu emang mereka berdua lah yg mendorong gw utk periksa. Mereka juga yg banyak memberikan info. Jika sahabat aja bisa tau kondisi gw luar dalem, bukankah orang tua lebih berhak utk tau?
Terbersit rasa takut mereka akan khawatir setelah mendengar kondisi gw. Tapi menyembunyikan sesuatu dan tahu belakangan justru akan membuat keadaan jadi lebih gawat...
Akhirnya, dg berat hati kami memutuskan utk memberitahukan berita duka ini ke nyak babe. Klo ke mami papi mungkin nanti dulu. Karena mereka uda tua dan fisiknya juga lebih lemah. Gw gak mau mereka nanti malah shock. Klo nyak babe, gw rasa emang harus tahu, karena gw adalah anak kandung mereka. Anak satu2nya pula...
Duh... kira2 bagaimana reaksi mereka setelah mendengar berita ini?
Dari RS, kami langsung menuju rumah nyak babe. Ketika sampai sana, nyak ternyata lagi keluar. Babe ada di atas. Kami minta babe turun karena ada yg ingin dibicarakan.
Dengan wajah sumringah babe turun. Mungkin dia berpikir kami akan memberitahukan kabar gembira... Tapi begitu melihat raut wajah kami berdua, dia langsung heran… Dia bertanya-tanya... ada apa?
Setelah kami duduk bertiga di ruang keluarga, gw n Mas Adi menjelaskan masalah yg baru aja menimpa kami. Raut wajah babe berubah. Dari matanya langsung terpancar bahwa dia sedang berpikir keras. Mungkin dia kaget luar biasa. Dia lalu merengkuh gw dalam pundaknya. Tanpa bisa menahan lebih lama, gw meluapkan beban perasaan dg pecahan tangis sesenggukan. Mas Adi ikutan nangis... suasana sedih tak dapat dielakkan.
Pada saat yg bersamaan, nyak pulang. Ngeliat kami tangis2an, nyak bingung... Babe berusaha tenang. Dia menjelaskan apa adanya ke nyak. Nyak langsung limbung. Tapi untung akhirnya keadaan dapat dikendalikan. Setelah berpikir agak tenang, babe memutuskan gw untuk berobat alternatif atau mencari second opinion. Karena operasi adalah hal besar, jadi jgn gegabah mengambil keputusan. Misalnya harus operasi, harus dicari tau, RS mana yg dokter2nya handal. Klo perlu, mungkin operasi di Singapura aja biar lebih aman.
Setelah mendapat masukan ini-itu, gw n Mas Adi memutuskan utk pulang. Hati ini masih gundah gulana. Tapi mau apa lagi?
5 Agustus 2007
Setelah kejadian mengharu-biru di rumah nyak babe, keesokan harinya gw menuruti nasehat babe utk mencoba berobat alternatif dulu. Gw n Mas Adi pergi ke daerah Pluit. Tepatnya di klinik Mahkota Dewa Bu Ning.
Di sana kami konsultasi dg spesialis pengobatan herbal. Sedikit harapan membuncah di dada karena kami diberitahu bahwa kemungkinan besar gw masih bisa sembuh. ASAL... rajin minum ramuan dan... menjauhi pantangan2 makanan.
Daftar makanan yg harus gw pantang banyaaaaaaaaak banget. Semuanya makanan kesukaan gw. Obatnya juga banyaaaaaaaaak! Sekali minum ada 10 macem, dan itu 3x sehari, jadi total sehari ada 30! Gw juga harus banyak minum air karena obatnya cukup keras. Takutnya klo kurang air malah jadi sakit ginjal.
Jadi selama minum obat itu, perut gw kembung2 deh karena kebanyakan minum air. Makan juga sengsara banget. Gak ada tuh makan daging, tahu, tempe atau makanan yg manis2.
Walaupun berusaha utk tetap tegar dan semangat, sebenarnya gw melalui hari2 dg suram. Bahkan gw sempat marah pada Tuhan! Dulu, gw gak pernah bahagia dalam kehidupan asmara. Selalu disakiti dan dibuat kecewa. Hingga akhirnya gw menemukan seseorang dan merasakan sedikit bahagia, kenapa cobaan berat datang?
Apa yg salah pada diri gw selama ini? Gw selalu hidup sehat. Berperilaku normal. Tidak menganut seks bebas. Gak pernah sakit parah. Lalu kenapa tiba2 harus operasi? Dan kenapa gw yg mengharapkan seorang anak, malah "dianugerahi" kista?
Gw ingin mengungkapkan segala kegalauan hati melalui blog. Tapi niat tsb gw urungkan. Gw bukan wanita yg lemah dan gw pantang dikasihani! Gw hanya menulis beberapa baris kalimat yg menggambarkan isi hati gw. Mungkin hanya segelintir orang yg dapat menangkap makna dari barisan2 kalimat tsb.
Gw juga jadi banyak baca2 artikel mengenai kista endometriosis lewat internet. Klo diliat dari ukurannya, emang punya gw gak parah. Gw juga gak pernah ngerasa sakit. Padahal biasanya penderita kista mengalami sakit luar biasa, apalagi pada saat haid. Tapi gw gak sama sekali loh!
Dari situ gw baru sadar, bahwa seandainya gak ada yg mengetuk hati gw utk tetap memeriksakan diri ke dokter, mungkin gw gak tau klo gw sedang “memelihara“ kista. Mungkin, Tuhan juga lah yg telah mengirim orang2 utk membuat gw tergerak utk dateng ke dokter. Coba klo taunya telat? Bukankah malah lebih parah?
Perlahan2 gw mendamaikan hati. Buat apa meratapi nasib dan marah2 sama Tuhan? Hal itu gak akan membuat kista gw lenyap. Lebih baik gw bangkit, mencari solusi. Gw yakin, Tuhan gak akan memberikan cobaan yg sangat berat hingga gak bisa ditanggung oleh umatNya. Tuhan tau gw kuat. Dia sedang menguji gw untuk menjadi lebih kuat!
Selain minum obat alternatif, gw mencari2 info dokter kandungan yg bagus. Karena bayang2 "harus operasi" gak bisa lepas gitu aja dari pikiran gw. Gw takut, klo hanya berobat alternatif tanpa diawasi dokter, penyakit gw jadi gak terkontrol.
Berdasarkan tanya sana-sini, akhirnya seorang teman kantor menyarankan gw utk dateng ke dokter kandungan di daerah Menteng. Menurut teman gw, dokter ini gak serta-merta menganjurkan operasi. Apalagi kista gw tergolong kecil. Harusnya masih bisa ditangani melalui obat2an.
Pada saat yg bersamaan, gw mendengar kabar... babe sakit. Ternyata walaupun terlihat tegar, babe sebenernya kepikiran. Terlalu banyak mikir, dia jadi stress. Karena lelah, akhirnya sakit. Hiks...
Belum selesai persoalan, tiba2 gw denger kabar lagi... nyak juga sakit! Jadi sebenernya setelah mengetahui gw punya kista, malemnya lambung nyak langsung kumat. Tapi nyak babe gak mau kasih tau gw krn takut kepikiran. Ternyata sakitnya nyak bukan sekedar sakit maag biasa, melainkan lebih gawat, yaitu gejala thypus!
Duh, rasanya gw sediiiiiiiiiiiiiiiiih banget. Karena gw, orang tua yg bener2 gw sayang dan cintai jadi sakit. Seandainya gw gak pernah kasih tau keadaan gw yg sebenernya, mungkin mereka masih sehat2 aja.
Berbagai masalah yg menimpa gw, sering membuat gw merenung. Kadang tanpa terasa di sela2 jam kantor, air mata mengalir di pipi. Tapi gw gak bisa melakukan apa2. Gw hanya bisa lari ke toilet, dan nangis sesenggukan di sana. Hiks… hiks… hikssssssss…
Tuhan, beri aku ketegaran...
9 Agustus 2007
Untuk pertama kalinya gw mendatangi seorang dokter di sebuah RS di Menteng. Sekali lagi gw diperiksa usg tv. Kali ini uda gak berasa canggung, karena yg ada dalam pikiran gw hanya mau berobat biar sembuh!
Dokternya sih gak banyak ngomong. Tapi dia bilang bahwa gw gak perlu operasi. Kista gw masih bisa disembuhkan. Sebaiknya langsung program hamil aja, karena klo gw hamil, otomatis kistanya akan kalah sama baby.
Hufff... legaaaa... gw pun bisa kembali tersenyum. Tuh, bener kan... gw gak harus operasi? Bahkan langsung program hamil. Langsung punya baby? Senangnyaaaaa!
Gw dikasih obat oleh dokter. Ramuan herbal alternatif terpaksa dihentikan, karena takut komplikasi sama obat dokter. Lagian, gw rasanya lebih percaya sama dokter. Jadi, mendingan gw ikutin saran dokter aja deh.
Usaha pertama untuk hamil gagal, karena ternyata gw mens. Padahal gw sempet telat, tapi ternyata telatnya itu karena pengaruh obat hormone, bukan karena hamil. Rasanya agak kecewa. Tapi ya sutra lah, mungkin belum saatnya.
7 September 2007
Karena usaha pertama gagal, dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan hydrotubasi. Yaitu rahim disemprot cairan utk mengetahui apakah ada sumbatan pada saluran indung telur (tuba falopii). Menurut forum dan artikel yg gw baca, hydrotubasi ini sakiiiiiiiiiiiit banget.
Aduh, ngebayangin penderitaan berikut yg harus gw alami, hati ini jadi ciut. Tapi gw inget2 lagi bayang2 baby lucu nan mungil. Gak pa pa deh. Demi dia, gw rela berkorban apa saja. Apalagi klo sampai dia ada, otomatis kista gw bisa hilang...
Walaupun agak ketar-ketir, gw jalanin juga tindakan hydrotubasi.
Mau tau gak rasanya?
Alamaaaaaaaaaaaaaaaaak! Klo dulu di-usg tv aja gw uda meringis kesakitan... kali ini... 100x lebih sakit! SUMPEEEEEEEEEHhhhhhhhhhh!!!! Bayangin aja, rahim dipasang kateter dan alat2 dari besi yg gw gak tau deh berapa jumlahnya dan buat apa fungsinya, trus disembur obat. Rasanya mules gak keruan!! Kaya’ orang sariawan disiram obat kumur! Saking pedihnya, dari forum gw pernah baca, ada orang yg hampir mo pingsan pas di-hydro. Klo ada yg tersumbat, rasanya bisa berkali2 lebih sakit!
Untung lah walaupun sakit, gw gak sampe pingsan. Gw masih bisa berdiri dg gagah berani. Bahkan klo orang2 pada bed rest 3 hari, gw besoknya langsung blanja2 ke mall. Wanita perkasa. Mwahahahaha!
Tapi yg lebih melegakan lagi, ternyata gak ada penyumbatan sama sekali di tuba falopii. Artinya, sperma bisa lewat n ktemu telur yg matang. Artinya lagi, harapan untuk hamil jadi lebih besar. Bahagia....
Karena lolos dari "ujian" hydrotubasi, dokter kasih lagi obat hormone untuk mematangkan telur dan membuatnya ovulasi. Harusnya klo telur matang, ovulasi, n gak ada sumbatan, bisa hamil donk...
27 September 2007
Pada pemeriksaan berikutnya, diketahui telur gw sudah matang. Tapi kok gak ovulasi? Dokter tiba2 menyarankan gw untuk melakukan inseminasi, yaitu penyemprotan sperma ke saluran indung telur, supaya bisa bertemu dg telur. Cara ini sebenarnya hanya meningkatkan keberhasilan sebesar 10% dari cara alami.
Gw agak kaget juga dg keputusan dokter. Menurut gw agak terburu2, apalagi gw n Mas Adi kan belom lama merit, belom setahun. Tapi kok cara yg ditempuh kaya’ pasangan yg uda bertahun2 merit n belom dikaruniain anak?
Dokter bilang, gw punya gangguan ovulasi karena adanya kista. Jadi supaya ovulasi harus disuntik pemecah telur. Karena harga suntik pecah telur uda mahal, supaya chance utk hamil lebih besar, sebaiknya gw langsung insem.
Hmmmm.... gimana ya... binun...
Gw telpon Mas Adi. Dia kaget juga. Karena semua serba mendadak, akhirnya dia setuju2 aja, walau sebenernya dia kurang sreg. Jadi kami malah berdebat panjang. Ribut terbesar sepanjang sejarah pernikahan kami yg belom setahun itu. Hehehehe.
28 – 29 September 2007
Walaupun ribut2 dan pake acara ngambek2an, kami tetap menjalankan proses insem. Mas Adi sih gak happy. Tapi karena uda terlanjur dan demi gw, dia pun ngalah...
Proses insem berjalan cukup lancar. Tinggal menunggu hasil, apakah gw mens atau gak. Tiap hari gw rajin melihat tanggalan di kalender. Juga mengukur suhu. Karena berdasarkan teori, klo gw hamil harusnya suhu terus meningkat. Tapi karena gw minum obat hormone, teori itu gak bisa dijadiin patokan. Soalnya terbukti beberapa kali sebelumnya suhu gw naik, tapi tetep aja gw mens :(
Setelah menunggu kurang lebih 25 hari dg harap2 cemas (siklus gw sampe 52 hari loh, padahal biasanya normal 28 hari)... akhirnya gw menemukan jawaban atas teka-teki hasil insem...
Gw... mens...
Sedih, terpukul... harapan gw hancur... apa yg gw derita sampai2 proses insem aja gak berhasil pada diri gw?
Gw hanya bisa meratap dalam pelukan Mas Adi. Untung dia pengertian, karena walaupun sebelum2nya dia marah besar atas keputusan gw untuk insem, setelah hasilnya gagal, dia malah gak marah. Dia tetap bilang klo dia sayang sama gw. Dia gak peduli apakah gw hamil atau gak, dia akan tetap sayang. Dia bilang gw belahan jiwanya. Dia akan mencintai gw apa adanya.
Hiks... gw jadi terharu nih... bahkan jadi netesin air mata pas nulis bagian ini. Di tengah2 cobaan yg begitu berat yg sedang gw hadapi, gw merasa jadi wanita paling beruntung...
Setelah proses insem pertama gagal, kami memutuskan untuk mencoba alami dulu. Tapi tetap akan dipantau dokter tiap minggu. Dengan patuh, gw menuruti segala perintah dokter. Gak sekali pun gw mengeluh. Gw hanya berkata dalam doa, Tuhan, jika Engkau ingin menguji aku, maka Engkau bisa melihat bahwa aku menerima ujianmu dg tabah, karena aku tahu Engkau tidak akan pernah meninggalkan aku...
Mungkin sekali lagi belum rejekinya… karena kemudian dg cara alami pun gw masih gagal hamil. Tapi gw uda mulai bisa menerima kenyataan. Gak ada lagi perasaan kecewa. Perlahan gw mulai pasrah, tapi juga tetap berusaha.
Cara alami kedua dicoba lagi. Gw masih tetap rutin datang ke dokter seminggu sekali. Setiap dateng selalu di-usg tv. Kaya’nya gw uda kebal deh. Uda gak peduli, mo sakit kek, ngilu kek... Dan rasanya niiiih, gw uda lebih banyak ngalamin di-usg tv dibandingin ibu2 hamil lainnya. Padahal gw belom hamil! Wakakakaka!
8 January 2008
Dokter menemukan sel telur bagus yg matang. Dokter memberikan obat minum supaya bisa ovulasi. Gw emang ovulasi, tapi untuk memperbesar chance kehamilan, dokter menyarankan untuk... insem lagi!
Oh noooooo! Gw yakin Mas Adi gak akan setuju! Tapi gimana nih? Di satu sisi, gw mau hamil, karena selain punya baby, bisa menghilangkan kista. Di sisi lain, klo harus insem lagi, rasanya terlalu terburu2. Apa gak ada cara lain?
Belum dapet solusi atas pertanyaan di atas, eh babe mulai complain. Katanya sejak gw ikut program hamil, berat badan gw melonjak gila2an, gak terkendali. Babe berusaha nasehatin gw pelan2. Katanya, klo gw hamil dg cara begini, gak baik utk diri gw dan bayi gw nantinya. Bayangin dong, belum hamil tapi uda gendut dan obesitas. Apa gak takut anaknya juga ikut obesitas? Apalagi gemuknya karena hormone?!
Tapi gw malah marah. Karena merasa keluarga mulai gak mendukung. Mas Adi gak setuju gw insem. Babe gak setuju gw program hamil. Gimana donk?! Cuma nyak yg terus support.
Walaupun gw berselisih pendapat dg suami dan babe, dalam hati gw jadi berpikir… rasanya kok mungkin mereka ada benarnya. Dan lagi, gw jadi kurang sreg klo gak semua anggota keluarga mendukung.
Babe dan Mas Adi pasti punya reason yg baik untuk diri gw sendiri. Gak mungkin mereka menjerumuskan gw, karena mereka amat sangat mencintai gw.
Jadi... apa yg harus gw lakukan? Udah puluhan juta keluar untuk semua usaha ini. Tapi hasilnya nihil?
Gw kembali putus asa… tambah lagi sedih karena merasa tak mendapatkan dukungan…
12 January 2008
Entah kenapa, dan entah pikiran apa yg melintas di kepala gw… di suatu siang yg cerah, tiba2 gw bilang ke Mas Adi klo gw mo stop program hamil. Gw merasa uda terlalu gemuk. Gw emang mau sehat, mau sembuh dari kista, tapi bukan begini caranya.
Gw mau mulai olahraga lagi. Gw mau minum obat alternatif aja. Biarlah gw gak usah hamil dulu. Yang penting gw fokus hilangin kista dan nurunin berat badan.
Mas Adi cuma terbengong2 mendengar keputusan bulat gw. Mungkin dia gak nyangka, gw yg tadinya keras kepala gak mo denger nasehat orang2, malah jadi berbalik arah. Dia seneng dg keputusan gw. Soal biaya, dia bilang gak usah khawatir, dia akan memberikan support sepenuhnya.
Gw utarakan niat gw pada nyak babe. Mereka, khususnya babe, menyambut dg gembira. Waktu gw bilang gw mo kembali berobat alternatif, nyak bilang… kenapa gak coba ke dokter Setyabudi di Tangerang?
Jadi ceritanya, selama gw sakit, nyak babe juga nyari2 info, dokter mana yg bagus yg bisa nyembuhin kista. Secara gak sengaja nyak ketemu sama salah satu pasien dokter Setyabudi. Namanya Mbak Ike. Mbak Ike ini juga dulunya sakit kista, 4cm dan 2cm. Setelah berobat selama sebulan secara rutin, kistanya jadi tinggal 2cm dan 1cm.
Waktu itu sebenernya nyak uda kasih tau mengenai info dokter Setyabudi ini ke gw. Tapi karena gw lagi berobat sama dokter yg di Menteng, jadi gak bisa langsung pindah dokter gitu aja.
Kali ini karena gw memutuskan utk berhenti program hamil dari dokter yang di Menteng, gw pun setuju untuk beralih ke dokter Setyabudi di Tangerang.
Duh, Tangerang... jauh bener ya dari Depok? Dari Mbak Ike gw juga dikasih tau daftar pantangan yg harus dihindari oleh penderita penyakit kista. Daftarnya banyaaaak, kurang lebih sama seperti waktu gw berobat alternatif. Keliatannya, gw akan harus lebih bekerja keras untuk menaklukan penyakit ini!
14 January 2008
Selain pindah dokter, gw juga memutuskan untuk join lagi member Fitness First. Beberapa teman bilang, lho kok fitness... klo nanti hamil gimana? Well, buat gw, bye-bye hamil dulu deh… gw mau kurus, mau sehat! Klo uda bebas lemak, baru deh gw hamil. Buat masa depan baby gw juga nantinya. Kasian kan klo dia sampai obesitas?
26 January 2008
Pertama kalinya gw berobat ke dokter Setyabudi Tangerang. Gw gak tau tempatnya, tapi untung Mbak Ike berbaik hati untuk ikut nganterin.
Pasien dokter Setyabudi banyaaaak banget. Karena gw uda daftar by phone sejak hari Kamis, gw kedapetan nomor 8.
Pertama kali ketemu dokter Setyabudi, kesannya baik, ramah, informatif. Sekilas dia menjelaskan soal kista. Kista terbentuk karena ketidakseimbangan antara hormon endrogen dan estrogen. Yang seharusnya 50-50, jadi 25-75. Penyebab ketidakseimbangan itu adalah karena faktor makanan. Jadi gw harus diet. Sambil ngomong begitu, dokter nyerahin daftar pantangan makanan. Daftar itu juga diserahkan ke Mas Adi n nyak. Mereka harus ikutan jadi "polisi" yg ngawasin diet gw. Hehehe.
Trus dokter juga ngejelasin kenapa pasien kista susah untuk hamil. Karena kista mendesak tuba falopii. Saluran yg udah kecil jadi tersumbat, dan akhirnya menghambat sperma utk masuk.
Setelah penjelasan singkat tsb, dokter nyuruh gw untuk naik meja periksa untuk di-usg.
Lucunya, karena sebelum2nya terbiasa di-usg tv, gw uda siap buka celana. Eh ternyata cuma di-usg biasa lewat perut, jadi gak perlu “buka-bukaan”. Malu dah gw! Mwahahahaha!
Hasil usg menampilkan gambar yg sangat mengejutkan… karena kista gw ternyata… TAMBAH BESAR!
Yang kiri jadi 3.26cm, dari 3.18cm...
Yang kanan jadi 3.63cm, dari 3.31cm.
Dokter gak banyak komentar. Dia cuma bilang kista gw lumayan besar. Klo sampe 5cm, gak ada jalan lain, kecuali... OPERASI!
Muka gw pucet. Muka nyak pucet. Muka Mas Adi marah! Duh Tuhaaan, kenapa kista gw jadi tambah besar! Dalam waktu yg cepat banget loh, gak sampe ½ tahun!
Dokter lalu ngasih resep obat kista yg harus gw minum selama sebulan tanpa boleh telat. Lalu 2 minggu kemudian gw disuruh dateng lagi utk cek perkembangan.
Pulang dari dokter, gw habis diomelin Mas Adi. Pokoknya gak ada alesan macem2 lagi, gw harus DIET!
Sampe di rumah, laporan sama babe... diomelin lagi. Hiks, hiks... seharian gw diomelin. Uda sakit diomelin, jadi tambah sakit… huaaaaaaaaaaa!
Yah apa mo dikata, mungkin emang gw patut diomelin kali. Soalnya gw bandel. Tapi klo mo ngebela diri, sebenernya gw jadi gendut bukan salah gw juga. Gw akui nafsu makan gw belakangan jadi gila2an. Tapi itu semua kan karena pengaruh obat hormone dari program hamil!
Eh bukannya anak yg didapat, malah kistanya tambah gede… Hiks... hiks... malang nian nasibkuuh...
28 January 2008
Setelah dapet nasehat dokter untuk diet, gw semakin memantapkan hati utk mengembalikan berat tubuh menjadi normal. Gw mencoba pake paket free Personal Trainer selama 4x. Dari situ gw kenal Roland.
Pertama kali ditimbang, berat gw 65.6kg, body fat 44% alias hampir 30kg. Keadaan gw benar2 poor. Gw masuk kategori obesitas.
Gw jadi khawatir juga. Abis gw takut kolesterol yg malah berbuntut membawa segala macem penyakit. Gw minta pendapat suami, apa gw perlu ambil pake Personal Trainer yg sesungguhnya? Tanpa ragu2, dia bilang AMBIL AJA, dia akan sepenuhnya support!
Hufff... senang rasanya. Setelah bentrok soal program hamil, akhirnya kami bisa sepakat klo ngomongin program diet. Hehehehe.
2 February 2008
Setelah 2 minggu menjalani diet dg super disiplin, ditambah rutin latihan di gym, gw kembali datang ke dokter Setyabudi. Kabar gembira... kista gw uda mengkerut. Jadi 2.75cm dan 3cm. Benar2 kemajuan besar. Hati gw berbunga-bunga. Hehehehe!
11 February 2008
Dengan semangat gw mulai program Personal Trainer dg Roland. Bayar cukup mahal. Karena itu, tanpa mengeluh, gw jalani semua jenis latihan sepenuh hati. Roland memberikan daftar makanan diet yg harus gw patuhi. Tanpa celah sedikit pun, gw jalani diet ketat sesuai anjuran. Kebetulan banget daftarnya sama dg daftar pantangan dari dokter. Jadi pas lah.
23 February 2008
Dateng lagi ke dokter Setyabudi... kista mengecil. Jadi 2.63cm dan 1.75cm. Alhamdulillah.
Dokter lalu memberikan obat berikutnya. Obat ini akan membuat kista luruh bersama mens berikutnya....
21 February – 7 Maret 2008
Dengan latian teratur di gym, berat badan gw mulai terpantau dan terkendali. Berdasarkan catatan di buku Sehat a la Susy (pada buku itu ada catatan latian, makanan, dan timbangan secara berkala), diketahui berat gw turun teratur dari 65.6kg, 65.3kg, 64.3kg, 62.5kg, 62kg, 61.8kg, 61.3kg, turuuuuun terus jadi 60.8kg... dalam waktu kurang dari 1.5 bulan, loh! Hebatnya semakin ke sini semakin cepat turunnya. Jadi klo dulu dalam seminggu cuma turun 0.3kg, belakangan dalam 3 hari aja turun 0.5kg! Sumpeh!
Dari angka2 tadi juga terlihat bahwa Body Fat (lemak) turun drastis, sebaliknya bertukar tempat menjadi Fat Free Mass (FFM alias otot). Muka mulai terlihat tirus. Perut mulai rata (walau blum six pack sih, hehehe). Otot lengan terbentuk. Paha dan pantat kenceng. Dada membusung. Bahkan kata babe, punuk gw ilang. Buset, gw dibilang berpunuk. Emangnya onta? Mwahahahaha!
Boleh dikatakan, berat gw sekarang, beda dg yg dulu. Klo dulu, berat 60kg perut gw gendut dan baju2 gak muat, eh klo sekarang kok badan jadi lebih terbentuk dan baju2 mulai muat. Yang paling seneng atas keberhasilan ini, selain gw tentunya ya suami donk. Gak henti2nya gw dapet hadiah spesial darinya. Hehehehe. Setelah sebelumnya kebanjiran lingerie, Sabtu kemaren gw masih dapet hadiah lagi, yaitu baju2 jalan... yg semuanya berukuran... M! Horeeeeeeeee!
8 Maret 2008
Baru Sabtu kemaren gw dateng ke dokter Setyabudi...
Teman-teman... secara mengejutkan... dokter bilang... KISTA GW HILANG!
BENAR2 BERSIH!
Gw sampe gak percaya! Sungguh, gw gak percaya! Rasanya gw mau nangis! Dokter senyum2, dia juga ikutan seneng. Mas Adi juga seneng.
Langsung kabarin nyak babe. Mereka seneng bukan alang-kepalang. Sorenya mereka langsung dateng ke rumah gw. Gw langsung dapet hujanan peluk-cium. Hehehehe.
Gak lupa kabarin Mbak Ike. Dia juga ikut seneng. Duh, Mbak Ike, makasih banyak uda ngenalin gw ke dokter Setyabudi. Mungkin dia memang ditunjuk oleh Tuhan untuk membantu gw.
10 Maret 2008
Hari ini, selain kista gw hilang, status berat badan gw juga masih terus menyusut jadi 60.5kg, dg Body Fat 36% atau sekitar 22kg.
Gw merasa amat sangat bersyukur atas hasil yg gw peroleh setelah usaha, kerja keras, dan doa yg gw panjatkan selama ini. Walau sempat merasa down, terpukul, bahkan marah sama Tuhan... gw tetap berusaha utk semangat. Gw anggap ujian dari Tuhan sebagai teguran dan bukti bahwa Dia masih sayang sama gw. Gw yakin, jika kita berusaha, pasti Tuhan akan menunjukkan jalan.
Jadi bagi yg punya problem seperti gw, atau yg sedang berusaha keras utk hamil... jgn pernah putus asa. Pasrahkan diri, tapi pantang menyerah dan jangan berhenti berusaha. Ingat, keberhasilan didapat bukan tanpa kerja keras.
Atas berita yg menggembirakan ini, maka gak berlebihan jika gw katakan bahwa inilah anugerah pernikahan kami yg terindah. Baru setahun umur pernikahan kami, tapi Tuhan begitu mencintai kami, hingga tak henti2nya Dia melimpahkan anugerah untuk kami.
Terima kasih, Tuhan!
Bagaimana dg hamil? Apa gw masih mau hamil? Walaupun uda gak terlalu terobsesi, sebagai wanita normal, gw masih mau hamil. Lagipula dokter juga bilang klo gw uda bisa mulai start program hamil karena rahim gw uda "sehat". Tapi gw sendiri memutuskan belum sekarang. Gw akan mulai program hamil klo berat gw uda turun jadi 55kg. Gw terlalu cinta sama anak gw, sehingga gw gak mau dia obesitas sejak lahir. Untuk itu, masih panjang jalan yg harus gw tempuh. Doain ya supaya gw tetap semangat!
Pengalaman ini ditulis berdasarkan kisah nyata gw. Sengaja sebelumnya gak pernah gw ungkapkan di sini, karena gw gak mau dikasihani. Gw bukan wanita cengeng. Gw adalah wanita yg tegar dan semangat menghadapi segala macam cobaan!
Kalau sampai akhirnya gw cerita, juga sudah merupakan bagian dari niatan bahwa klo sampe gw sembuh dari kista, gw akan berbagi pengalaman di sini. Siapa tau berguna bagi yg lain.
Alamat dokter Setyabudi:
Jl. Baharudin no. 41 Tangerang (Kebon Jahe)
Telpon 5522554
Praktek:
Senin, Selasa, Kamis (10.00 – 12.00)
Senin – Jumat (17.00 – 20.00)
Sabtu (10.00 – 15.00)
Pantangan makanan bagi pasien kista:
- santan, alpukat, kuning telur
- seafood
- fastfood
- gorengan (bila menggoreng lebih baik menggunakan olive oil/minyak zaitun)
- susu sapi (ganti dg susu diet, misalnya WRP)
- susu kedelai, termasuk tahu tempe
- jeroan
- makanan2 manis, termasuk buah2an, misalnya lengkeng, rambutan, mangga.
Hari ini, genap setahun umur pernikahan kami. Tidak ada perayaan istimewa. Tidak ada hadiah berupa emas permata. Tidak juga pergi melancong kemana-mana.
Tapi percaya atau tidak, tepat umur setahun, kami menemukan anugerah yg tak ternilai harganya. Anugerah yg lebih dari sekedar hadiah pernikahan...
4 Agustus 2007
Setelah menikah, gw n Mas Adi sepakat untuk tidak menunda memiliki momongan. Bagi kami, anak adalah rejeki, dan kami merasa cukup siap baik secara materi maupun mental untuk merawat titipan Tuhan tsb.
Namun sampai 5 bulan usia pernikahan, gw belum juga menunjukkan tanda-tanda hamil. Padahal banyak orang yakin dg kesuburan kami berdua. Gw pun tidak pernah mengalami keluhan apa2 yg berhubungan dg organ seks dan reproduksi.
Dengan pertimbangan yg cukup matang, gw n Mas Adi sepakat untuk memeriksakan diri ke dokter. Pertama2 yg dicek tentu gw, karena seperti yg sudah diketahui baik secara medis ataupun awam, organ seks dan reproduksi wanita jauh lebih kompleks dan memiliki lebih banyak resiko.
Akhirnya pada tgl 4 Agustus 2007, kami berdua mendatangi seorang dokter kandungan di sebuah RS ibu dan anak di Depok.
Pada saat itu kami berdua cukup yakin bahwa gw tidak memiliki masalah apa2. Soal belum diberi anak, palingan ya karena belum rejekinya aja. Tapi gak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter. Supaya klo seandainya ada sesuatu, bisa sejak dini ditangani.
Setelah mendaftarkan diri, kami menunggu di ruang pasien. Kira2 5 menit kemudian, giliran kami dipanggil.
Dokter yg menerima kami sangat ramah dan informatif. Secara singkat dia menjelaskan cara kerja organ2 reproduksi, siklus menstruasi, masa subur, dll. Sebenernya semua penjelasan dokter itu udah gw mengerti luar dalem, karena sebelumnya gw emang banyak baca2 dan konsultasi sama temen2 yg uda lebih dulu menikah. Tapi gw tetep mendengarkan dg seksama, karena bisa aja ada hal baru yg belum gw ketahui.
Selain memberikan penjelasan, dokter juga bertanya uda berapa lama kami menikah, apakah selama ini ada keluhan? Gw ngakunya uda nikah 6 bulan, soalnya berdasarkan info dari temen2, kadang2 dokter kandungan gak mau meriksa pasangan yg baru merit kurang dari 6 bulan. Daripada disuruh pulang, mending boong dikit. Hehehehe. Soal keluhan, tentu aja sama sekali gak ada. Mens teratur, gak pernah ngerasa sakit sedikit pun. Everything seemed normal.
Dokter lalu mempersilahkan gw untuk diperiksa "dalem", namanya usg transvaginal (usg tv). Gw disuruh berbaring. Trusss... buka celana... celana dalem juga... Waduh... jujur, itu pertama kali gw harus "telanjang" di depan orang lain selain suami sendiri. Jadi agak2 kagok... tapi... ya sutra lah, uda kepalang basah dateng ke dokter, uda tau juga bakalan di-usg tv, yaaa... uda gak bisa mundur lagi.
Setelah berbaring n "buka-bukaan", gw disuruh ngangkang. Malu banget deh. Sementara itu, dokternya nyuruh Mas Adi utk ikutan masuk ke dalam kamar periksa biar bisa ngeliat apa yg ada di dalem rahim istrinya.
Apa yg gw rasakan saat itu?
Selain rasa malu karena disuruh ½ telanjang, juga rasa sakit karena vagina harus dimasukin benda asing berupa kamera, tapi semua itu gak sebanding dg perasaan… deg-deg-an yg teramat sangat. Gw takuuuuuuuuuuuut banget. Asliiiii! Walaupun pasrah, tapi tetep aja rasanya gak akan kuat menghadapi kemungkinan terburuk.
Dari kamera yg dimasukin ke dalam vagina, isi rahim gw dapat terlihat melalui layar monitor kecil. Dokter menggerak2an kamera itu ke kanan... lalu ke tengah... lalu ke kiri...
Tapi bukan gerakan benda tadi yg membuat hati gw meringis...
Ketika dokter menggerakkan kamera ke kiri... dia menemukan... sebuah... KISTA ENDOMETRIOSIS sebesar 3.18cm...
Hati gw ½ hancur...
Dan ketika dokter menggerakkan kamera ke kanan... dia menemukan lagi... sebuah... KISTA ENDOMETRIOSIS, yg kali ini bahkan lebih besar ukurannya, yaitu 3.31cm.
Hati gw pun benar2 hancur...
Dengan gemetar, gw turun dari meja periksa. Kami berdua kembali duduk di hadapan dokter. Dokter meminta gw melakukan test CA 125 utk mengetahui apakah kista yg ada dalam rahim gw masuk dalam kategori kanker ganas atau tidak. Namun, apapun hasil test tsb, kami gak punya pilihan lain... gw harus dioperasi...
Bayang2 suram langsung menghadang mata. Gw liat Mas Adi nampak gusar. Dia berusaha tabah dan tegar, tapi gw tau dia menyimpan kekhawatiran teramat sangat terhadap gw. Gw liat matanya sedikit memerah dan sesekali dia menyekanya dg punggung tangannya.
Tadinya kami ingin menyimpan rapat2 rahasia ini dari kedua orang tua kami. Tapi rasanya gak mungkin gw diem2 aja di depan nyak babe. Gak mungkin gw pura2 bahagia, padahal sebenarnya kami sedang menghadapi masalah berat. Orang2 yg pertama kali gw beritahu keadaan gw justru 2 sahabat gw, yaitu Limmy dan Viol. Saat itu emang mereka berdua lah yg mendorong gw utk periksa. Mereka juga yg banyak memberikan info. Jika sahabat aja bisa tau kondisi gw luar dalem, bukankah orang tua lebih berhak utk tau?
Terbersit rasa takut mereka akan khawatir setelah mendengar kondisi gw. Tapi menyembunyikan sesuatu dan tahu belakangan justru akan membuat keadaan jadi lebih gawat...
Akhirnya, dg berat hati kami memutuskan utk memberitahukan berita duka ini ke nyak babe. Klo ke mami papi mungkin nanti dulu. Karena mereka uda tua dan fisiknya juga lebih lemah. Gw gak mau mereka nanti malah shock. Klo nyak babe, gw rasa emang harus tahu, karena gw adalah anak kandung mereka. Anak satu2nya pula...
Duh... kira2 bagaimana reaksi mereka setelah mendengar berita ini?
Dari RS, kami langsung menuju rumah nyak babe. Ketika sampai sana, nyak ternyata lagi keluar. Babe ada di atas. Kami minta babe turun karena ada yg ingin dibicarakan.
Dengan wajah sumringah babe turun. Mungkin dia berpikir kami akan memberitahukan kabar gembira... Tapi begitu melihat raut wajah kami berdua, dia langsung heran… Dia bertanya-tanya... ada apa?
Setelah kami duduk bertiga di ruang keluarga, gw n Mas Adi menjelaskan masalah yg baru aja menimpa kami. Raut wajah babe berubah. Dari matanya langsung terpancar bahwa dia sedang berpikir keras. Mungkin dia kaget luar biasa. Dia lalu merengkuh gw dalam pundaknya. Tanpa bisa menahan lebih lama, gw meluapkan beban perasaan dg pecahan tangis sesenggukan. Mas Adi ikutan nangis... suasana sedih tak dapat dielakkan.
Pada saat yg bersamaan, nyak pulang. Ngeliat kami tangis2an, nyak bingung... Babe berusaha tenang. Dia menjelaskan apa adanya ke nyak. Nyak langsung limbung. Tapi untung akhirnya keadaan dapat dikendalikan. Setelah berpikir agak tenang, babe memutuskan gw untuk berobat alternatif atau mencari second opinion. Karena operasi adalah hal besar, jadi jgn gegabah mengambil keputusan. Misalnya harus operasi, harus dicari tau, RS mana yg dokter2nya handal. Klo perlu, mungkin operasi di Singapura aja biar lebih aman.
Setelah mendapat masukan ini-itu, gw n Mas Adi memutuskan utk pulang. Hati ini masih gundah gulana. Tapi mau apa lagi?
5 Agustus 2007
Setelah kejadian mengharu-biru di rumah nyak babe, keesokan harinya gw menuruti nasehat babe utk mencoba berobat alternatif dulu. Gw n Mas Adi pergi ke daerah Pluit. Tepatnya di klinik Mahkota Dewa Bu Ning.
Di sana kami konsultasi dg spesialis pengobatan herbal. Sedikit harapan membuncah di dada karena kami diberitahu bahwa kemungkinan besar gw masih bisa sembuh. ASAL... rajin minum ramuan dan... menjauhi pantangan2 makanan.
Daftar makanan yg harus gw pantang banyaaaaaaaaak banget. Semuanya makanan kesukaan gw. Obatnya juga banyaaaaaaaaak! Sekali minum ada 10 macem, dan itu 3x sehari, jadi total sehari ada 30! Gw juga harus banyak minum air karena obatnya cukup keras. Takutnya klo kurang air malah jadi sakit ginjal.
Jadi selama minum obat itu, perut gw kembung2 deh karena kebanyakan minum air. Makan juga sengsara banget. Gak ada tuh makan daging, tahu, tempe atau makanan yg manis2.
Walaupun berusaha utk tetap tegar dan semangat, sebenarnya gw melalui hari2 dg suram. Bahkan gw sempat marah pada Tuhan! Dulu, gw gak pernah bahagia dalam kehidupan asmara. Selalu disakiti dan dibuat kecewa. Hingga akhirnya gw menemukan seseorang dan merasakan sedikit bahagia, kenapa cobaan berat datang?
Apa yg salah pada diri gw selama ini? Gw selalu hidup sehat. Berperilaku normal. Tidak menganut seks bebas. Gak pernah sakit parah. Lalu kenapa tiba2 harus operasi? Dan kenapa gw yg mengharapkan seorang anak, malah "dianugerahi" kista?
Gw ingin mengungkapkan segala kegalauan hati melalui blog. Tapi niat tsb gw urungkan. Gw bukan wanita yg lemah dan gw pantang dikasihani! Gw hanya menulis beberapa baris kalimat yg menggambarkan isi hati gw. Mungkin hanya segelintir orang yg dapat menangkap makna dari barisan2 kalimat tsb.
Gw juga jadi banyak baca2 artikel mengenai kista endometriosis lewat internet. Klo diliat dari ukurannya, emang punya gw gak parah. Gw juga gak pernah ngerasa sakit. Padahal biasanya penderita kista mengalami sakit luar biasa, apalagi pada saat haid. Tapi gw gak sama sekali loh!
Dari situ gw baru sadar, bahwa seandainya gak ada yg mengetuk hati gw utk tetap memeriksakan diri ke dokter, mungkin gw gak tau klo gw sedang “memelihara“ kista. Mungkin, Tuhan juga lah yg telah mengirim orang2 utk membuat gw tergerak utk dateng ke dokter. Coba klo taunya telat? Bukankah malah lebih parah?
Perlahan2 gw mendamaikan hati. Buat apa meratapi nasib dan marah2 sama Tuhan? Hal itu gak akan membuat kista gw lenyap. Lebih baik gw bangkit, mencari solusi. Gw yakin, Tuhan gak akan memberikan cobaan yg sangat berat hingga gak bisa ditanggung oleh umatNya. Tuhan tau gw kuat. Dia sedang menguji gw untuk menjadi lebih kuat!
Selain minum obat alternatif, gw mencari2 info dokter kandungan yg bagus. Karena bayang2 "harus operasi" gak bisa lepas gitu aja dari pikiran gw. Gw takut, klo hanya berobat alternatif tanpa diawasi dokter, penyakit gw jadi gak terkontrol.
Berdasarkan tanya sana-sini, akhirnya seorang teman kantor menyarankan gw utk dateng ke dokter kandungan di daerah Menteng. Menurut teman gw, dokter ini gak serta-merta menganjurkan operasi. Apalagi kista gw tergolong kecil. Harusnya masih bisa ditangani melalui obat2an.
Pada saat yg bersamaan, gw mendengar kabar... babe sakit. Ternyata walaupun terlihat tegar, babe sebenernya kepikiran. Terlalu banyak mikir, dia jadi stress. Karena lelah, akhirnya sakit. Hiks...
Belum selesai persoalan, tiba2 gw denger kabar lagi... nyak juga sakit! Jadi sebenernya setelah mengetahui gw punya kista, malemnya lambung nyak langsung kumat. Tapi nyak babe gak mau kasih tau gw krn takut kepikiran. Ternyata sakitnya nyak bukan sekedar sakit maag biasa, melainkan lebih gawat, yaitu gejala thypus!
Duh, rasanya gw sediiiiiiiiiiiiiiiiih banget. Karena gw, orang tua yg bener2 gw sayang dan cintai jadi sakit. Seandainya gw gak pernah kasih tau keadaan gw yg sebenernya, mungkin mereka masih sehat2 aja.
Berbagai masalah yg menimpa gw, sering membuat gw merenung. Kadang tanpa terasa di sela2 jam kantor, air mata mengalir di pipi. Tapi gw gak bisa melakukan apa2. Gw hanya bisa lari ke toilet, dan nangis sesenggukan di sana. Hiks… hiks… hikssssssss…
Tuhan, beri aku ketegaran...
9 Agustus 2007
Untuk pertama kalinya gw mendatangi seorang dokter di sebuah RS di Menteng. Sekali lagi gw diperiksa usg tv. Kali ini uda gak berasa canggung, karena yg ada dalam pikiran gw hanya mau berobat biar sembuh!
Dokternya sih gak banyak ngomong. Tapi dia bilang bahwa gw gak perlu operasi. Kista gw masih bisa disembuhkan. Sebaiknya langsung program hamil aja, karena klo gw hamil, otomatis kistanya akan kalah sama baby.
Hufff... legaaaa... gw pun bisa kembali tersenyum. Tuh, bener kan... gw gak harus operasi? Bahkan langsung program hamil. Langsung punya baby? Senangnyaaaaa!
Gw dikasih obat oleh dokter. Ramuan herbal alternatif terpaksa dihentikan, karena takut komplikasi sama obat dokter. Lagian, gw rasanya lebih percaya sama dokter. Jadi, mendingan gw ikutin saran dokter aja deh.
Usaha pertama untuk hamil gagal, karena ternyata gw mens. Padahal gw sempet telat, tapi ternyata telatnya itu karena pengaruh obat hormone, bukan karena hamil. Rasanya agak kecewa. Tapi ya sutra lah, mungkin belum saatnya.
7 September 2007
Karena usaha pertama gagal, dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan hydrotubasi. Yaitu rahim disemprot cairan utk mengetahui apakah ada sumbatan pada saluran indung telur (tuba falopii). Menurut forum dan artikel yg gw baca, hydrotubasi ini sakiiiiiiiiiiiit banget.
Aduh, ngebayangin penderitaan berikut yg harus gw alami, hati ini jadi ciut. Tapi gw inget2 lagi bayang2 baby lucu nan mungil. Gak pa pa deh. Demi dia, gw rela berkorban apa saja. Apalagi klo sampai dia ada, otomatis kista gw bisa hilang...
Walaupun agak ketar-ketir, gw jalanin juga tindakan hydrotubasi.
Mau tau gak rasanya?
Alamaaaaaaaaaaaaaaaaak! Klo dulu di-usg tv aja gw uda meringis kesakitan... kali ini... 100x lebih sakit! SUMPEEEEEEEEEHhhhhhhhhhh!!!! Bayangin aja, rahim dipasang kateter dan alat2 dari besi yg gw gak tau deh berapa jumlahnya dan buat apa fungsinya, trus disembur obat. Rasanya mules gak keruan!! Kaya’ orang sariawan disiram obat kumur! Saking pedihnya, dari forum gw pernah baca, ada orang yg hampir mo pingsan pas di-hydro. Klo ada yg tersumbat, rasanya bisa berkali2 lebih sakit!
Untung lah walaupun sakit, gw gak sampe pingsan. Gw masih bisa berdiri dg gagah berani. Bahkan klo orang2 pada bed rest 3 hari, gw besoknya langsung blanja2 ke mall. Wanita perkasa. Mwahahahaha!
Tapi yg lebih melegakan lagi, ternyata gak ada penyumbatan sama sekali di tuba falopii. Artinya, sperma bisa lewat n ktemu telur yg matang. Artinya lagi, harapan untuk hamil jadi lebih besar. Bahagia....
Karena lolos dari "ujian" hydrotubasi, dokter kasih lagi obat hormone untuk mematangkan telur dan membuatnya ovulasi. Harusnya klo telur matang, ovulasi, n gak ada sumbatan, bisa hamil donk...
27 September 2007
Pada pemeriksaan berikutnya, diketahui telur gw sudah matang. Tapi kok gak ovulasi? Dokter tiba2 menyarankan gw untuk melakukan inseminasi, yaitu penyemprotan sperma ke saluran indung telur, supaya bisa bertemu dg telur. Cara ini sebenarnya hanya meningkatkan keberhasilan sebesar 10% dari cara alami.
Gw agak kaget juga dg keputusan dokter. Menurut gw agak terburu2, apalagi gw n Mas Adi kan belom lama merit, belom setahun. Tapi kok cara yg ditempuh kaya’ pasangan yg uda bertahun2 merit n belom dikaruniain anak?
Dokter bilang, gw punya gangguan ovulasi karena adanya kista. Jadi supaya ovulasi harus disuntik pemecah telur. Karena harga suntik pecah telur uda mahal, supaya chance utk hamil lebih besar, sebaiknya gw langsung insem.
Hmmmm.... gimana ya... binun...
Gw telpon Mas Adi. Dia kaget juga. Karena semua serba mendadak, akhirnya dia setuju2 aja, walau sebenernya dia kurang sreg. Jadi kami malah berdebat panjang. Ribut terbesar sepanjang sejarah pernikahan kami yg belom setahun itu. Hehehehe.
28 – 29 September 2007
Walaupun ribut2 dan pake acara ngambek2an, kami tetap menjalankan proses insem. Mas Adi sih gak happy. Tapi karena uda terlanjur dan demi gw, dia pun ngalah...
Proses insem berjalan cukup lancar. Tinggal menunggu hasil, apakah gw mens atau gak. Tiap hari gw rajin melihat tanggalan di kalender. Juga mengukur suhu. Karena berdasarkan teori, klo gw hamil harusnya suhu terus meningkat. Tapi karena gw minum obat hormone, teori itu gak bisa dijadiin patokan. Soalnya terbukti beberapa kali sebelumnya suhu gw naik, tapi tetep aja gw mens :(
Setelah menunggu kurang lebih 25 hari dg harap2 cemas (siklus gw sampe 52 hari loh, padahal biasanya normal 28 hari)... akhirnya gw menemukan jawaban atas teka-teki hasil insem...
Gw... mens...
Sedih, terpukul... harapan gw hancur... apa yg gw derita sampai2 proses insem aja gak berhasil pada diri gw?
Gw hanya bisa meratap dalam pelukan Mas Adi. Untung dia pengertian, karena walaupun sebelum2nya dia marah besar atas keputusan gw untuk insem, setelah hasilnya gagal, dia malah gak marah. Dia tetap bilang klo dia sayang sama gw. Dia gak peduli apakah gw hamil atau gak, dia akan tetap sayang. Dia bilang gw belahan jiwanya. Dia akan mencintai gw apa adanya.
Hiks... gw jadi terharu nih... bahkan jadi netesin air mata pas nulis bagian ini. Di tengah2 cobaan yg begitu berat yg sedang gw hadapi, gw merasa jadi wanita paling beruntung...
Setelah proses insem pertama gagal, kami memutuskan untuk mencoba alami dulu. Tapi tetap akan dipantau dokter tiap minggu. Dengan patuh, gw menuruti segala perintah dokter. Gak sekali pun gw mengeluh. Gw hanya berkata dalam doa, Tuhan, jika Engkau ingin menguji aku, maka Engkau bisa melihat bahwa aku menerima ujianmu dg tabah, karena aku tahu Engkau tidak akan pernah meninggalkan aku...
Mungkin sekali lagi belum rejekinya… karena kemudian dg cara alami pun gw masih gagal hamil. Tapi gw uda mulai bisa menerima kenyataan. Gak ada lagi perasaan kecewa. Perlahan gw mulai pasrah, tapi juga tetap berusaha.
Cara alami kedua dicoba lagi. Gw masih tetap rutin datang ke dokter seminggu sekali. Setiap dateng selalu di-usg tv. Kaya’nya gw uda kebal deh. Uda gak peduli, mo sakit kek, ngilu kek... Dan rasanya niiiih, gw uda lebih banyak ngalamin di-usg tv dibandingin ibu2 hamil lainnya. Padahal gw belom hamil! Wakakakaka!
8 January 2008
Dokter menemukan sel telur bagus yg matang. Dokter memberikan obat minum supaya bisa ovulasi. Gw emang ovulasi, tapi untuk memperbesar chance kehamilan, dokter menyarankan untuk... insem lagi!
Oh noooooo! Gw yakin Mas Adi gak akan setuju! Tapi gimana nih? Di satu sisi, gw mau hamil, karena selain punya baby, bisa menghilangkan kista. Di sisi lain, klo harus insem lagi, rasanya terlalu terburu2. Apa gak ada cara lain?
Belum dapet solusi atas pertanyaan di atas, eh babe mulai complain. Katanya sejak gw ikut program hamil, berat badan gw melonjak gila2an, gak terkendali. Babe berusaha nasehatin gw pelan2. Katanya, klo gw hamil dg cara begini, gak baik utk diri gw dan bayi gw nantinya. Bayangin dong, belum hamil tapi uda gendut dan obesitas. Apa gak takut anaknya juga ikut obesitas? Apalagi gemuknya karena hormone?!
Tapi gw malah marah. Karena merasa keluarga mulai gak mendukung. Mas Adi gak setuju gw insem. Babe gak setuju gw program hamil. Gimana donk?! Cuma nyak yg terus support.
Walaupun gw berselisih pendapat dg suami dan babe, dalam hati gw jadi berpikir… rasanya kok mungkin mereka ada benarnya. Dan lagi, gw jadi kurang sreg klo gak semua anggota keluarga mendukung.
Babe dan Mas Adi pasti punya reason yg baik untuk diri gw sendiri. Gak mungkin mereka menjerumuskan gw, karena mereka amat sangat mencintai gw.
Jadi... apa yg harus gw lakukan? Udah puluhan juta keluar untuk semua usaha ini. Tapi hasilnya nihil?
Gw kembali putus asa… tambah lagi sedih karena merasa tak mendapatkan dukungan…
12 January 2008
Entah kenapa, dan entah pikiran apa yg melintas di kepala gw… di suatu siang yg cerah, tiba2 gw bilang ke Mas Adi klo gw mo stop program hamil. Gw merasa uda terlalu gemuk. Gw emang mau sehat, mau sembuh dari kista, tapi bukan begini caranya.
Gw mau mulai olahraga lagi. Gw mau minum obat alternatif aja. Biarlah gw gak usah hamil dulu. Yang penting gw fokus hilangin kista dan nurunin berat badan.
Mas Adi cuma terbengong2 mendengar keputusan bulat gw. Mungkin dia gak nyangka, gw yg tadinya keras kepala gak mo denger nasehat orang2, malah jadi berbalik arah. Dia seneng dg keputusan gw. Soal biaya, dia bilang gak usah khawatir, dia akan memberikan support sepenuhnya.
Gw utarakan niat gw pada nyak babe. Mereka, khususnya babe, menyambut dg gembira. Waktu gw bilang gw mo kembali berobat alternatif, nyak bilang… kenapa gak coba ke dokter Setyabudi di Tangerang?
Jadi ceritanya, selama gw sakit, nyak babe juga nyari2 info, dokter mana yg bagus yg bisa nyembuhin kista. Secara gak sengaja nyak ketemu sama salah satu pasien dokter Setyabudi. Namanya Mbak Ike. Mbak Ike ini juga dulunya sakit kista, 4cm dan 2cm. Setelah berobat selama sebulan secara rutin, kistanya jadi tinggal 2cm dan 1cm.
Waktu itu sebenernya nyak uda kasih tau mengenai info dokter Setyabudi ini ke gw. Tapi karena gw lagi berobat sama dokter yg di Menteng, jadi gak bisa langsung pindah dokter gitu aja.
Kali ini karena gw memutuskan utk berhenti program hamil dari dokter yang di Menteng, gw pun setuju untuk beralih ke dokter Setyabudi di Tangerang.
Duh, Tangerang... jauh bener ya dari Depok? Dari Mbak Ike gw juga dikasih tau daftar pantangan yg harus dihindari oleh penderita penyakit kista. Daftarnya banyaaaak, kurang lebih sama seperti waktu gw berobat alternatif. Keliatannya, gw akan harus lebih bekerja keras untuk menaklukan penyakit ini!
14 January 2008
Selain pindah dokter, gw juga memutuskan untuk join lagi member Fitness First. Beberapa teman bilang, lho kok fitness... klo nanti hamil gimana? Well, buat gw, bye-bye hamil dulu deh… gw mau kurus, mau sehat! Klo uda bebas lemak, baru deh gw hamil. Buat masa depan baby gw juga nantinya. Kasian kan klo dia sampai obesitas?
26 January 2008
Pertama kalinya gw berobat ke dokter Setyabudi Tangerang. Gw gak tau tempatnya, tapi untung Mbak Ike berbaik hati untuk ikut nganterin.
Pasien dokter Setyabudi banyaaaak banget. Karena gw uda daftar by phone sejak hari Kamis, gw kedapetan nomor 8.
Pertama kali ketemu dokter Setyabudi, kesannya baik, ramah, informatif. Sekilas dia menjelaskan soal kista. Kista terbentuk karena ketidakseimbangan antara hormon endrogen dan estrogen. Yang seharusnya 50-50, jadi 25-75. Penyebab ketidakseimbangan itu adalah karena faktor makanan. Jadi gw harus diet. Sambil ngomong begitu, dokter nyerahin daftar pantangan makanan. Daftar itu juga diserahkan ke Mas Adi n nyak. Mereka harus ikutan jadi "polisi" yg ngawasin diet gw. Hehehe.
Trus dokter juga ngejelasin kenapa pasien kista susah untuk hamil. Karena kista mendesak tuba falopii. Saluran yg udah kecil jadi tersumbat, dan akhirnya menghambat sperma utk masuk.
Setelah penjelasan singkat tsb, dokter nyuruh gw untuk naik meja periksa untuk di-usg.
Lucunya, karena sebelum2nya terbiasa di-usg tv, gw uda siap buka celana. Eh ternyata cuma di-usg biasa lewat perut, jadi gak perlu “buka-bukaan”. Malu dah gw! Mwahahahaha!
Hasil usg menampilkan gambar yg sangat mengejutkan… karena kista gw ternyata… TAMBAH BESAR!
Yang kiri jadi 3.26cm, dari 3.18cm...
Yang kanan jadi 3.63cm, dari 3.31cm.
Dokter gak banyak komentar. Dia cuma bilang kista gw lumayan besar. Klo sampe 5cm, gak ada jalan lain, kecuali... OPERASI!
Muka gw pucet. Muka nyak pucet. Muka Mas Adi marah! Duh Tuhaaan, kenapa kista gw jadi tambah besar! Dalam waktu yg cepat banget loh, gak sampe ½ tahun!
Dokter lalu ngasih resep obat kista yg harus gw minum selama sebulan tanpa boleh telat. Lalu 2 minggu kemudian gw disuruh dateng lagi utk cek perkembangan.
Pulang dari dokter, gw habis diomelin Mas Adi. Pokoknya gak ada alesan macem2 lagi, gw harus DIET!
Sampe di rumah, laporan sama babe... diomelin lagi. Hiks, hiks... seharian gw diomelin. Uda sakit diomelin, jadi tambah sakit… huaaaaaaaaaaa!
Yah apa mo dikata, mungkin emang gw patut diomelin kali. Soalnya gw bandel. Tapi klo mo ngebela diri, sebenernya gw jadi gendut bukan salah gw juga. Gw akui nafsu makan gw belakangan jadi gila2an. Tapi itu semua kan karena pengaruh obat hormone dari program hamil!
Eh bukannya anak yg didapat, malah kistanya tambah gede… Hiks... hiks... malang nian nasibkuuh...
28 January 2008
Setelah dapet nasehat dokter untuk diet, gw semakin memantapkan hati utk mengembalikan berat tubuh menjadi normal. Gw mencoba pake paket free Personal Trainer selama 4x. Dari situ gw kenal Roland.
Pertama kali ditimbang, berat gw 65.6kg, body fat 44% alias hampir 30kg. Keadaan gw benar2 poor. Gw masuk kategori obesitas.
Gw jadi khawatir juga. Abis gw takut kolesterol yg malah berbuntut membawa segala macem penyakit. Gw minta pendapat suami, apa gw perlu ambil pake Personal Trainer yg sesungguhnya? Tanpa ragu2, dia bilang AMBIL AJA, dia akan sepenuhnya support!
Hufff... senang rasanya. Setelah bentrok soal program hamil, akhirnya kami bisa sepakat klo ngomongin program diet. Hehehehe.
2 February 2008
Setelah 2 minggu menjalani diet dg super disiplin, ditambah rutin latihan di gym, gw kembali datang ke dokter Setyabudi. Kabar gembira... kista gw uda mengkerut. Jadi 2.75cm dan 3cm. Benar2 kemajuan besar. Hati gw berbunga-bunga. Hehehehe!
11 February 2008
Dengan semangat gw mulai program Personal Trainer dg Roland. Bayar cukup mahal. Karena itu, tanpa mengeluh, gw jalani semua jenis latihan sepenuh hati. Roland memberikan daftar makanan diet yg harus gw patuhi. Tanpa celah sedikit pun, gw jalani diet ketat sesuai anjuran. Kebetulan banget daftarnya sama dg daftar pantangan dari dokter. Jadi pas lah.
23 February 2008
Dateng lagi ke dokter Setyabudi... kista mengecil. Jadi 2.63cm dan 1.75cm. Alhamdulillah.
Dokter lalu memberikan obat berikutnya. Obat ini akan membuat kista luruh bersama mens berikutnya....
21 February – 7 Maret 2008
Dengan latian teratur di gym, berat badan gw mulai terpantau dan terkendali. Berdasarkan catatan di buku Sehat a la Susy (pada buku itu ada catatan latian, makanan, dan timbangan secara berkala), diketahui berat gw turun teratur dari 65.6kg, 65.3kg, 64.3kg, 62.5kg, 62kg, 61.8kg, 61.3kg, turuuuuun terus jadi 60.8kg... dalam waktu kurang dari 1.5 bulan, loh! Hebatnya semakin ke sini semakin cepat turunnya. Jadi klo dulu dalam seminggu cuma turun 0.3kg, belakangan dalam 3 hari aja turun 0.5kg! Sumpeh!
Dari angka2 tadi juga terlihat bahwa Body Fat (lemak) turun drastis, sebaliknya bertukar tempat menjadi Fat Free Mass (FFM alias otot). Muka mulai terlihat tirus. Perut mulai rata (walau blum six pack sih, hehehe). Otot lengan terbentuk. Paha dan pantat kenceng. Dada membusung. Bahkan kata babe, punuk gw ilang. Buset, gw dibilang berpunuk. Emangnya onta? Mwahahahaha!
Boleh dikatakan, berat gw sekarang, beda dg yg dulu. Klo dulu, berat 60kg perut gw gendut dan baju2 gak muat, eh klo sekarang kok badan jadi lebih terbentuk dan baju2 mulai muat. Yang paling seneng atas keberhasilan ini, selain gw tentunya ya suami donk. Gak henti2nya gw dapet hadiah spesial darinya. Hehehehe. Setelah sebelumnya kebanjiran lingerie, Sabtu kemaren gw masih dapet hadiah lagi, yaitu baju2 jalan... yg semuanya berukuran... M! Horeeeeeeeee!
8 Maret 2008
Baru Sabtu kemaren gw dateng ke dokter Setyabudi...
Teman-teman... secara mengejutkan... dokter bilang... KISTA GW HILANG!
BENAR2 BERSIH!
Gw sampe gak percaya! Sungguh, gw gak percaya! Rasanya gw mau nangis! Dokter senyum2, dia juga ikutan seneng. Mas Adi juga seneng.
Langsung kabarin nyak babe. Mereka seneng bukan alang-kepalang. Sorenya mereka langsung dateng ke rumah gw. Gw langsung dapet hujanan peluk-cium. Hehehehe.
Gak lupa kabarin Mbak Ike. Dia juga ikut seneng. Duh, Mbak Ike, makasih banyak uda ngenalin gw ke dokter Setyabudi. Mungkin dia memang ditunjuk oleh Tuhan untuk membantu gw.
10 Maret 2008
Hari ini, selain kista gw hilang, status berat badan gw juga masih terus menyusut jadi 60.5kg, dg Body Fat 36% atau sekitar 22kg.
Gw merasa amat sangat bersyukur atas hasil yg gw peroleh setelah usaha, kerja keras, dan doa yg gw panjatkan selama ini. Walau sempat merasa down, terpukul, bahkan marah sama Tuhan... gw tetap berusaha utk semangat. Gw anggap ujian dari Tuhan sebagai teguran dan bukti bahwa Dia masih sayang sama gw. Gw yakin, jika kita berusaha, pasti Tuhan akan menunjukkan jalan.
Jadi bagi yg punya problem seperti gw, atau yg sedang berusaha keras utk hamil... jgn pernah putus asa. Pasrahkan diri, tapi pantang menyerah dan jangan berhenti berusaha. Ingat, keberhasilan didapat bukan tanpa kerja keras.
Atas berita yg menggembirakan ini, maka gak berlebihan jika gw katakan bahwa inilah anugerah pernikahan kami yg terindah. Baru setahun umur pernikahan kami, tapi Tuhan begitu mencintai kami, hingga tak henti2nya Dia melimpahkan anugerah untuk kami.
Terima kasih, Tuhan!
Bagaimana dg hamil? Apa gw masih mau hamil? Walaupun uda gak terlalu terobsesi, sebagai wanita normal, gw masih mau hamil. Lagipula dokter juga bilang klo gw uda bisa mulai start program hamil karena rahim gw uda "sehat". Tapi gw sendiri memutuskan belum sekarang. Gw akan mulai program hamil klo berat gw uda turun jadi 55kg. Gw terlalu cinta sama anak gw, sehingga gw gak mau dia obesitas sejak lahir. Untuk itu, masih panjang jalan yg harus gw tempuh. Doain ya supaya gw tetap semangat!
Pengalaman ini ditulis berdasarkan kisah nyata gw. Sengaja sebelumnya gak pernah gw ungkapkan di sini, karena gw gak mau dikasihani. Gw bukan wanita cengeng. Gw adalah wanita yg tegar dan semangat menghadapi segala macam cobaan!
Kalau sampai akhirnya gw cerita, juga sudah merupakan bagian dari niatan bahwa klo sampe gw sembuh dari kista, gw akan berbagi pengalaman di sini. Siapa tau berguna bagi yg lain.
Alamat dokter Setyabudi:
Jl. Baharudin no. 41 Tangerang (Kebon Jahe)
Telpon 5522554
Praktek:
Senin, Selasa, Kamis (10.00 – 12.00)
Senin – Jumat (17.00 – 20.00)
Sabtu (10.00 – 15.00)
Pantangan makanan bagi pasien kista:
- santan, alpukat, kuning telur
- seafood
- fastfood
- gorengan (bila menggoreng lebih baik menggunakan olive oil/minyak zaitun)
- susu sapi (ganti dg susu diet, misalnya WRP)
- susu kedelai, termasuk tahu tempe
- jeroan
- makanan2 manis, termasuk buah2an, misalnya lengkeng, rambutan, mangga.
59 comments:
sus.......... perasaan gue campur aduk baca postingan elu ini. di awal2 postingan gue sedih banget. mata gue berkaca2... makin baca ke bawah... makin panas mata gue... tapi setelah di bawah... setelah gue tau kalo kista elu telah hilang... gue malah tambah nangis... tapi kali ini nangis seneng. ya seneng aja gue sus. perjuangan elu ga sia2.
gue salut sama elu sus... elu tegar banget ngejalanin aneka pemeriksaan itu. dulu waktu gue tanya2 ke elu apa aneka pemeriksaan rahim itu sakit ga... elu cuma jawab, "kalo kita tenang n relax mah ga berasa sakit kok des!". terus terang kata2 elu itu yang bikin gue berani maju periksa ke dokter kandungan waktu itu.
gue ga nyangka ternyata... kalo saat itu elu jawab "sakit" gue yakin gue bakal mundur n sampe saat ini gue ga tau kondisi rahim gue sus.
thx banget sus.
semoga... setelah kabar baik kista elu hilang... semoga segera menyusul kabar baik berikutnya. elu hamil sus.
amin.......................
tambahan...
happy 1st anniversary ya sus.
baju yang kemarin ga dibikin kuis lagi sus?
hihihi...
Iya Sus.. congrats ya..
Lo emang wanita tangguh Sus..
Semoga semakin banyak berkah di tahun ini dan bisa mendapatkan berita baik berikutnya ya..
Sus, apa gua juga perlu cek kali ya?
Haid gua pernah sakit banget kemaren itu wkt pas di Jepang. cuman sekali sih.. mmh... confused..
Susiiiiiiiii.... hiks hiks hiks.. tulisan lo mengharu biru gw, tapi setelah tau kista lo hilang... gw seneng banget, selamet yaa Sus.. Perjuangan bener2 TOP bgt deh..
Oh ya congratzz yaa, u/1st anniversary.. smoga semakin saling mengasihi, bahagia selalu dan cepet punya baby... muah muah...
Sus, gw sampe nangis bacanya..
tapi... gw jadi termotivasi baca cerita elu ini. thanks for sharing sus.
btw, selamat yah kistanya ud sembuh and happy anniversary.
semoga tambah bahagia dan semua keinginan terkabul.
sus, happy anniversary ke 1 yaa..
hadiah anniversarynya kereeen yaitu kistanya hilang ya, bener2 anugrah nih...
smoga cepet diberi hamil juga yah, shingga semakin lengkap kebahagiaan lu..amin..
susss...selamatttt...
selamat anniversary..
selamat juga kista nya udah ilang..
duh seneng gue dengernya sus, perjuangan elo udah berhasil, skrg tgl nunggu buah nya aja yah.. gue juga kadang ky elu sus, sering bgt down dan merasa cape ngejalanin ini smua..tapi postingan elo jd mengingat kan gue lagi klo emang No pain No gain...
haizzz..semangat terus ya sus.. smoga hepi hepi selalu sama mas adi :)
hi...
sampe terharu banget niy bacanya. gue jadi inget pengalaman cici gue dulu. semua proses yg lu alami dia juga udah ngalamain. minum obat godok yg pait banget, ampe pengen muntah2 juga pernah..
dia dulu juga ada benjolan di mulut rahim n ngak bisa dioperasi. satu2nya jalan cuman nunggu dia hamil baru bisa sekalian dibuang. segala cara juga ditempuh. n sekarang anaknya udah 3 lhoo :)
so, mudah2an nanti lu juga bisa gitu ya... yg sabar dan tetep berdoa :))
ciayo...
jeung.. hepi anniv ya... n selamat yaa kistanya dah ilang :) td pas baca postingannya spt para blogger laennya mata g ampe berkaca2... tegar bgt dirimu :( g yg blm jalanin apa2... da sering blg cape, padahal cm kerjaan doang huhuhuh.... ibu atu ini emg mantap deh... duh seneng bgt pas mpe terakhir baca kistanya da ilang...
selamat ya... semoga next stepnya lancar2 GBU
huahhh... ceritanya sedih banget!
Eh kista itu bisa ilang yah?! yah.. baru tau, soalnya banyak yang bilang ga bisa ilang, paling ilang klo melahirkan, bisa ikutan keluar!!
selamat yah!,Tuhan emang baik sama anak2 nya kok!!!
da denger dari dessy klo posting lu hari ini mengharu biru, jadi g bacanya ga detil2 amat.. ntar nangis, orang di sini pada bingung *soalnya g abis ketawa2 :D*
happy 1st anniversary
semoga langgeng sampe kaki nini
semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Susi & Mas Adi
Selamat juga sudah berhasil melawan kista.. horeeee...
AMIN :)
susiiii...selamat ya akhirnya lu berhasil mengalalahkan si kista..gua ama limmy bukan yang pertama tahu deh skarang..sejak lu sibuk nih..huh! biasanya kan kaya gini2 kita yang tau duluan, iya gak lim..
congrats juga ya buat anniv-nya..moga2 tambah mesra skarang karna udah tambah seksi hihi..
si limmy tadi lgs suruh2 gua kesana sus.. gua bilang nti deh gua siap2in mental dulu kalo mesti pantang huehehe :P
Happy anniversary!!! Baca postingannya jadi ngeri sendiri nih gue...hihihihiih. Udah 2 taon merit tapi masih belom dikasih dedek...pengen periksa tapi ketunda-tunda melulu, hihihihi.
But for sure...elo emang TANGGUH...salut deh...kalo gue yang jadi lo dah nangis mehek-mehek tiap hari kali...hehehehehe
Happy Anniversary Susi en Adi, moga selalu di lindungi Tuhan dan damai sejahtera utk lo berdua dan keluarga besar :)
Punya perasaan sedih dan seneng. Sedihnya pas tau kl selama ini lo keliatan happy dan selalu posting yg lucu2 dan kasih informasi segala macem dr reno rumah, dieet, dll taunya di belakang semua itu lo lg di landa masalah.
Tuhan gak pernah tidur ya Sus, semua emang udah jalanNYA, iman elu lebih di kuatkan.
Makanya gw ikut seneng banget kista lu udah hilang, iman lu makin kuat dan lu dapet hadiah banyaaakkk banget dr mas Adi hihihihii..
Gw harap semua usaha lu dan harapan2 lu terkabul. Amin
Take care and God Bless u!!!
Tante cus.. aduw.. kisahnya mengharu biru banget.. tapi tante cus emang wanita perkasa, tangguh dan sakti mandraguna.. eh koq jadi kaya gatotkaca :p..
best anniversary gift from God yak tante :)..
wah ikutan seneng gua sus!!! ini hadiah perkawinan yang ok banget yaaaa.... selamat ya... tanpa harus operasi, kista lu hilang sendiri! :)
gua juga punya cousin yang ada kista, di indung telur. sampe harus diangkat 1 indung telurnya. waktu itu dia belum married pula. padahal orangnya juga hidup sehat lho. bahkan dia tuh jaraaaannnggg banget makan daging, sehari2 makan sayur dan buah. trus suka dansa (jago tepatnya, suka ikut lomba2 gitu), jadi bener2 sehat banget dah. tapi kok ya ada kista. dia sampe sedih banget takut gak bisa punya anak karena indung telurnya tinggal satu. tapi ternyata setelah married, dia bisa langsung hamil.
jadi lu jangan putus asa sus. banyak berdoa. nanti pas pada waktunya, pasti dikasih ama Tuhan... :) ya kan...
happy anniversary ya!!! moga2 nanti anniversary ke dua udah bertiga ya... :)
pertama : congratz yak anniversary-nya.. :) moga awet2 dan langgeng2.. :)
kedua : congratz juga kista loe dah hilang..perjuangan loe emang top. salut banget buat semangat dan perjuangan loe & keluarga. baca postingan loe jadi ikutan sedih... tapi terinspirasi ama semangat juang loe. SALUT!
ketiga : doain juga semoga dietnya sukses dan bisa cepet hamil yak.. :) i'm 100% sure that u will be a good mother :)
keempat : kok dessy yang ditraktir makan? bukannya gw dan bebek? curang ih... *protes* jatah makan gw dimakan dessy donkk... :P
jenk sus, puji Tuhan, kistanya udah ilang !
gue sampe nangis nih baca posting-an lu. jadi dapet pencerahan juga. gue juga lagi down karena satu masalah, tapi ngebaca posting-an lu, ternyata apa yg gue alamin, mungkin nggak ada apa2nya sama apa yg u've been through.
keep trying, ya sus...bantu doa deh gue...pasti the Almighty punya a better plan for u and Mas Adi, so he asked u to be a lil bit more patient.
Sus, happy anniversary bersama mas Adi ya? betapa Tuhan selalu berlaku adil kepada semua mahluknya, postingan kali ini bener2 beda dr yg udah2, elu emang cewek perkasa yang tegar ya
salut gue Sus....semoga dgn makin susutnya BB, makin sehat dan Tuhan memberikan kuasaNYA utk segera mempercayakan dgn memberi keturunan buat kalian ya Sus
salam,
sofie
*acen147 yg lagi gak sempet comment panjang2 soale sibuk tapi selalu sempetin utk tetep bacain comment temen2 semua*
@all: thank youuuuuuuuuuuuuu buat semuanya. gw gak maksud bikin kalian sedih sih. gw justru maunya kalian jadi ikut semangat bareng gw. hehehehe. prinsipnya, gak ada usaha yg gak membuahkan hasil.
so keep trying ya...
thanks uda mo baca postingan gw yg panjangnya aujubile (gw nulisnya di rumah tuh)
thanks juga atas simpati2 yg kalian berikan. bikin gw jadi makin bersemangat mencapai tujuan akhir nantinya :)
Waaaakss, masiy penganten baru toooh Jeng??? Panteeeesss, mesrah terus!
Happy anniversary yah Jeng, happy & diberkati terus :)
gue angkat 4 jempol buat ketangguhan seorang Susy yang (ternyata) walopun berusaha terus keliatan happy, pernah punya masalah segini berats ... hiiiiickkkss :'(
Salut juga buat mas Adi yang terus support elu :)
Thanks God, Dia membuat segala sesuatu indah pada waktunya loooh ... :)
Ada layanan 24 jam, namanya 13TYP... udah pada tau blum??
Cm bisa ditelp dari HP di nomer 13897, kapan saja dan di mana saja Anda berada, bisa!
Untuk info: skor bola, prediksinya, info film, info KA, reservasi KA, tanya alamat & no.telp tempat2 (resto, hotel, RS, dll), info valuta, info jalan, dll...
Tanya di satu nomer ini: 13897. Disave ya d HP, sewaktu butuh tinggal tekan aja. Jadikan 13TYP sahabat Anda...
http://leadja.blogspot.com
http://leadja.multiply.com
permisiiiy...
wah, salut untuk perjuangan. Saya bacanya juga sedih n hampir nangis. knapa hampir? tadinya mau nangis, tapi karna bacanya di kantor, ga mungkin juga dunks? hehehe...
congrats deh for you...
gue yakin lu pasti akan dapet nyang terbaik tepat pada waktuNya, sus!
happy anniv!
Selamat yaa!! Beneran ikutan seneng, hehe..
Cerita yg menyentuh hati sekaligus menyemangati.. salut!
Oya, salam kenal ^_^
Weh...qw salut, qw aje jg pny kista tp skrg udah nyusut 3cm n kanan 2 cm, tp qw jg bisa bersabar selama 1,5 th ini pdhl qw udah nikah 2,6 th. qw punya keyakinan sama yg diatas klo qw masih bisa hamil, suppor dari ortu, dokter n mas adi suami qw yg paling tegar n suppor qw utk tdk pantang menyerah. pengalaman susy juga pengalaman que walaupun cerita qw belum tahu bgm ending nya.
thanks ya udeh bagi2 pengalaman semoga bs bermanfaat bagi kaum hawa yg punya kista, maju terus...lawan kista....
sedih banget bacanya....
persis sperti yg gw alami,skrang gw pun sedang melawan penyakit itu.makasih bikin gw tambah semangat...
boleh minta emailnya,barangkali bsa sharing..
btw..selamat ya,masa2 sulit akhirnya bsa terlewati,moga gw jg bsa ngerasain apa yg lu rasain skarang
sata didiagnosis kista en dometriosis kanan dan kiri...5 dan cm
Hidup saya seakan jadi hancur...
Hampir setiap hari saya hanya menangis...
Saya menjadi manusia egois yang hanya meratapi hidup, bahkan hal ini mempengaruhi kehidupan pernikahan kami...
Dengan membaca kisah mbak seperti secercah harapan buat saya..
Saya akan berjuang kembali.
Jadi, kesimpulan dari pengobatan mbak adalah obat dari dr setyabudi, diet ketat dan olahraga yah??? Kalo bisa Minta alamat emailnya mbak?
dr. setyabudi emang okeh banget.. itu juga dokter nya gue loh hehehe..
mba..kemaren aku periksa jg ternyata kena kista, tp dokter ku lgs nyuruh operasi. boleh minta alama email mba atau no tlp utk aku tanya gak mba...krn lg butuh bgt info niiiy...
email ku keetaok2@yahoo.com. tx
@all: hi, thanks ya bagi yg uda pada mampir sini. sori nih uda lama gak cek2 blog krn lagi sibuk. klo mo sharing, bisa kok email saya di acen147@yahoo.com or panggil aja di YM dg id yg sama ;)
Mbak Susy, salam kenal ya! Gw nemu blog mbak Susy ga sengaja gara2 search resep2 eh ternyata blog nya seru bgt jadi keterusan baca2 deh, sampe suka ketawa2 sendiri hihihi...
Trus yg bikin gw kaget waktu liat poto2na, deng deng deng...ternyata gw kenal suaminya mbak Susy! Hahaha... soale gw dulu pernah kerja di AAJ, walo kenalnya bentar aja karna gw cuma bentar disana.
Post nya yg ini bagus bgt, bikin gw mikir utk periksa juga ke dokter, soale gw kalo M tuh sakiiit sampe kadang terpaksa minum obat penghilang rasa sakit, pdahal kata Mak gw ga boleh minum obat2 gt. Walo gw blom mulai program hamil tp jd deg2an ndiri pengen priksa2 soale gw agak bermasalah dalam hal2 yg ga bisa disebutin disini hihihi..
Idih ini baru kenalan aja kok critanya udah panjang bener? ;p Ya udah deh kalo gitu segini aja dulu yaaa...Nice to find this blog and get to know you :-)
hi....salam kenal nama ku ade...setelah membaca tulisan kamu, aku jadi semakin bertambah wawasannya n sekalian sharing pengalaman yah biar semakin bersabar. Aku juga didiagnosa dokter terkena kista endometriosis sebesar 7 cm lebih besar dari ukuran kamu yah? kista itu sekarang dah hilang karena beberapa minggu lalu aku telah menjalani operasi pengangkatan kista. FYI aku dah nikah selama 3 tahun dan sampai sekarang belum dikarunia seorang anak. pengalaman kamu itu sebenarnya mirip sekali dengan pengalaman ku dulu setelah menikah, ingin sekali segera punya momongan maklumlah yah pengantin baru. setelah aku dan suami tau kalau aku terkena kista orang tua sangat memberi support dan memberi semangat untuk selalu bersabar n berusaha.setelah aku sdh tau aku terdiagnosa kista segala macam informasi aku cari...dari mulai alternatif sampai dr....dari cerita yg aku dengar ternyata alternatif itu sebenarnya hanya mengecilkan kista tapi tidak menghilangkan bibit kista itu sendiri...setelah pengobatan alternatif itu berhenti biasanya kista itu akan timbul kembali jika tentu pola makan kita tidak dibenah. ternyata dari kamu sendiri aku baru "ngeh" kalau makanan itu memang berpengaruh pada perkembangan si kista.
setelah operasi dan ketika aku kembali kontrol ke dr. dr menyatakan kistaku sudah bersih dan tidak ada penyumbatan pada tuba falopi....sekarang aku sedang menjalani suntik "tapros" dia bilang suntikan itu untuk menghambat petumbuhan kista.
keputusan operasi itu kita lakukan setelah 3 tahun pernikahan dengan berbagai macam pertimbangan.....tapi berhubung kista sudah membesar mau tidak mau operasi harus dilakukan teapi dr menjelaskan karena masih ada jaringan yg baik kemungkinan untuk tumbuh kembali akan ada....pas dr menjelaskan itu tadinya aku sempat down buat apa dioperasi klo kistanya tapi aku harus selalu positive tinkking...namanya juga usaha yah.......
sekarang ini aku sendang menjalani suntikan tapros itu semoga saja kista tsb tidak timbullagi.
dari sharing ini aku sebenarnya mau menjelaskan klo anak itu rezeki dr tuhan dan tidak perlu di tunggu2 krn semakin kita pikirkan rasanya semakin stress kita jadinya n salah satu faktor bertumbuhnya kisat itu dari stress....masih banyak kok pasangan yg belum dikasih momongan walaupun mereka sdh menikah betahun-tahun....'
sabar aja ya sus semoga kita berdua cepat diberi momongan n selamat ya...kista nya shd hilang dengan usaha yg telah kamu lakukan n thanks atas info pantangan makanannya secara sepertinya memang diet itu perlu bagi wanita penderita kista :)
@reika: waaah, salam kenal juga yaaa... maap nih rada telat reply-nya. jangan2 uda basi, hihihi. gimana perkembanganmu skg? uda cek dokter? ada masalah gak? ato jangan2 uda hamil? hehehe. aku sendiri uda hamil nih... kira2 1.5 tahun dari sejak posting ini dibuat. moga2 bisa jadi inspirasi yaaa :)
@anonymous: sori ya klo aku kelamaan bales. soale sempet vakum lama, hihihi. gimana perkembangan terakhir? uda bener2 hilang ya kistanya? klo aku sempet tumbuh lagi (sampe sekarang). tapi alhamdulilah akhirnya bisa hamil :)
salam kenal mbak...saya Vera 23thn, domisili Solo. Keadaan saya saat ini mirip dengan blog Anda. Saya married sdh 6bln dan pengen cepet punya baby tp tak kunjung diberi. Tgl 14 April kemaren saya periksa USG Trans dan hasilnya sel telur kiri kurang besar harusnya 1,8 tp saya hanya 0,6. Sel telur kanan terdpt kista 3,5 cm.Awalnya saya jg tdk merasakan apapun,tp setelah tau saya syok bgt.Kata dokter akan diobati selama 3bln ini,kl tdk ada perkembangan maka akan di-Laparoskopi.saya tdk mau hal ini terjd.dokter tdk mengatakan pantangan makanan,tp saya jg mengurangi daging2,bakar2,tepung & kedelai.Bolehkah saya tau pantangan makanan penderita kista apa sj selain diatas, krn saat ini saya sdg diet buah.Dan selain diet apa sj yg mbak lakukan agar kista hilang tnp operasi?Sebelumnya thx bgt untuk berbagi pengalamannya.God Bless...
inspirasi banget bwt aq mba yg lg ngalamin masalah kistadan kebetulan jg baru married..berarti bener ya nasehat suami aq untuk rajin olahraga dan perhatiin makanan..aq orangnya bandel,kalo badan lg enak aja sgala makanan dimakan dan udah ga rajin lagi olahraga...makasiy ya mba,moga aq jg sukses ngilangin kista n bonusnya turunin berat badan,dan yang pasti tercapainya punya baby..minta doanya ya...Thx
@anonymous n yayu:
hi all, salam kenal ya... pertama2, selain diet, olahraga, aku bs sembuh kista juga dg terapi obat2an dari dokter. jadi walau gak dioperasi, aku ttp minum obat2an. cuma obat itu gak akan bekerja maksimal klo gak ditunjang dg disiplin makan dan olahraga... gitu...
nah kalian yang baru pada merit nih, jgn pernah putus asa utk usaha hamil. jgn kecil hati krn ada kista, skg kista bisa diobatin. yang penting ttp usaha dan berdoa :)
Hi Mbak Susi,salam kenal
Kisah perjuangan mbak melawan kista sama dengan yang sedang aku alami saat ini.Bedanya, saya baru tau terkena kista di usia 6 bulan pernikahan.
saya juga sempat down setelah tahu ada kista di bagian kiri sebesar 4,03 cm. Tapi saya beruntung punya suami yang mampu menguatkan dan memberikan support.
Dokter tempat saya memeriksakan diri sejak awal menyarankan saya untuk operasi sambil saya tetap diminta untuk minum obat.
Setelah membaca tulisan mbak, saya tertarik untuk mencoba konsultasi ke Dr Setyabudi (sebagai second opinion).
Kalo boleh saya tahu, jenis obat-obatan yang waktu dulu diberikan oleh Dr Setyabudi ke mbak susi apa saja?saya mau membandingan dgn resep obat yang diberikan dokter saya saat ini.Kali saja jenisnya berbeda.
Regards,
Nidia
Hi Mbak Susi,salam kenal
Kisah perjuangan mbak melawan kista sama dengan yang sedang aku alami saat ini.Bedanya, saya baru tau terkena kista di usia 6 bulan pernikahan.
saya juga sempat down setelah tahu ada kista di bagian kiri sebesar 4,03 cm. Tapi saya beruntung punya suami yang mampu menguatkan dan memberikan support.
Dokter tempat saya memeriksakan diri sejak awal menyarankan saya untuk operasi sambil saya tetap diminta untuk minum obat.
Setelah membaca tulisan mbak, saya tertarik untuk mencoba konsultasi ke Dr Setyabudi (sebagai second opinion).
Kalo boleh saya tahu, jenis obat-obatan yang waktu dulu diberikan oleh Dr Setyabudi ke mbak susi apa saja?saya mau membandingan dgn resep obat yang diberikan dokter saya saat ini.Kali saja jenisnya berbeda.
Regards,
Nidia
Selamat yah Mba,,,
Dan Terima Kasih atas infonya. Sangat inspiratif sekali bagi saya. Semoga saya kuat dan tegar juga menghadapi kista ini.
Regards,
Ley
mba susi salam kenal.... saya punya kista tp belum menikah.. ukuran kista saya lumayan besar.. krg lbh 6 cm. jadi apa yg harus saya lakukan ya mba? terima kasih
mbak... makasi ya udah berbagi pengalaman... saya juga baru dikasi tau dokter ada kista di ovarium, ukurannya 3,3 cm. pertama tau, tentu saya shock, apalagi waktu periksa ga bareng suami karena dia lagi dinas luar kota. sekarang, saya udah mulai santai. obat dari dokter (dokter kasi prolic) udah habis. saya putusin untuk jaga makan aja dan baru kontrol 2 bulan lagi.
sekarang, saya berdoa terus, semoga kita semua berbahagia dengan cara kita masing-masing...
ceritanya aku banget. bedanya aku belum terapi ngrusi badan dan belum dapat dokter yang cocok.makasih udah bagi2 info n semangat. aku akan coba menerapkan pantangan tuk melawan kista.
Hi..aku dikasi tau dokter ada kista dan miom 1.25 cm..tapi ga dikasi obat dan ga disuruh ngapa2in..disuruh cepat hamil aja,kadang kista nya bisa hilang sendiri setelah hamil..bole tau ga, jenis makanan apa aja yg biasanya di makan?soalnya saya baca banyak juga pantangan makanannya, ayam ga bole,seafood ga bole,telur ga bole..jadi sehari2 menu makanannya apa aja ya?apakah saya perlu makan obat untuk menghilangkan kista dan miom nya? Thanks banget atas jawabannya sis semua..ditunggu ya..
mba thanks bgt infonya...terharu sy membaca artikel yg mba tulis. dan kebetulan saat ini sy emg lagi cari info sputar kista..thanks bgt yah mba..smg bermanfaat bt kami.kami doakan smg mba cpt hamil dan smua lancar, Amin.
halo mbak, sya yulia sya juga punya maslah yang sma dengan mbak,pengin rasanya berobat ditmpat mbak berhasil disembuhkan,tapi jarak terlalu jauh saya di Bali. kalau boleh tau obat apa yang diberikan dokter apa berupa herbal atau tablet yang dibuat dipabrik...alamat email saya you_lia_cute@yahoo.com thanks atas informasinya mbak :-)
hi mabak,salam kenal...aku juga punya kista dan miom,,ini sdh yg ke 2 kalinya,yg pertama diangkat pas operasi caesar waktu melahirkan,,,tp pas program anak ke 2 ternyata muncul lagi kista...mbak sy minta tolong di share obat dari dr setyabudi, krn mau periksa langsung ke dokternya,,,jauh,,,,sy di makassar...trims ya mbak imel saya rc_kind@yahoo.com
Halllooo Mba Susi salam kenal ya mbak...
wah senangnya mba sekarang udah punya baby, congrats ya mba susi...
Mba aku minta daftar makanan yg gak boleh buat penderita endometriosis donkzzz, kemaren siang 03 oktober 2012 aku ke dokter ahli kebidanan dan kandungan, rencanax mw priksa usus buntu aja pengen liat di USG soalx sakitt tyuzzz ekhhhhh malah yg kliatan si endometriosis ini, bener" shockkkk banget cuz gak pernah kepikiran ada penyakit ini :-(, sedihhhhhh banget, hancurrrrr hatiQ, mana ukurannya lebih besar dari indung telur :-(, padahal aku bentar lagi mau Nikah :-(, tgl 28 0ktober 2012...
aku dpt obat dr dokter minum slama sebulan, dan disuruh diet gak boleh makan yg berminyak, manis", gorengan, makanan cepat saji...
Harus makan sayur dan buah"an kata dokter, tapi aku bingung Mba, makanan apa aja yg bisa dan yg gak bisa habis gak detail :-(
tolong Mba kalo gak ngerepotin, aku udah add YM Mba juga :-)
Emailku : pinky_sweety2882@yahoo.com
Makasih ya Mba susi Postingan Mba bikin aku semangat lagi...
maaf sebelumnya saya langsung ikut nimbrung,hehehe...
salam kenal mba susi aku dila,
aku udah operasi laparoskopi cz ak udh ada 3 kista ENDOMETRIOSIS pas bulan juni 6 bln yg lalu.dan kmrin aku periksa lg udh tumbuh lg dan sudah membesar lg.kebetulan aku belum menikah dan masih kuliah d bandung..
jjr sih seneng banget bisa nemuin artikel ini dan bisa sharing rame2.hehehe...
congrat ya mba udh pnya baby...
salam kenal mba susi
mungkin artikel ini udah agak jadul, saya baru baca skrg. sy jg ada kista ovarium 6 x 5 cm. Sy konsumsi obat alternatif, dan skrg malah haid 2 bln ga kelar2. tolong kasi saan donk mba susi biar kista saya hilang.
jenis olah raga apa yg mba susi lakukan? klo pake personal trainer sy ga sanggup bayar :)...
Thanks
Hai Mba salam kenal, gak sengaja nih nemu blog nya mbak waktu ak lg browsing soal kista. Aku jg divonis kista coklat endometriosis, 1.5 bln lalu...di ov kiri 6cm, kanan 2cm, rahim 1,7 cm. 3 dktr suruh operasi...tp yah namanya aku ga prnh sakit berat, aku mikir 1000x lah bwt operasi, apalagi takut efeknya setelah operasi itu jg. Skrg aku lg nyoba herbal n terapi aja. Yg mmbuatku lama2 jengah klo ke dokter bwt cek adalah pertama diungkit lg soal operasi, kedua adlh trlalu cepat mrk mnyimpulan bhw aku gak subur...aku br nikah 3 bulan, n frekuensi HB yg mmg gak trlalu sering krn sama2 sibuk. Statement itu mlh mmbuat sugesti negatif ke akunya.
Sama kyk mbak, aku jg tnp keluhan apa2, ga ada sakit2 gejala kista, mens tepat 28 hr. Shock bgt wkt tau ak pny kista gede kyk gini.
Selamat ya mba udah pny baby, berharap aku sgera menyusul, amiiinn...
Ayok sama2 penderita kista kita saling sharing walo gak kenal. Boleh email aku di rachele_joan@yahoo.com.
Hi,,,salam kenal mbk Susi. Selamat udah hamil. Aku juga ada kista endometriosis, 6cm. Nikah udah 1,4 th sampe sekrg blm jg hamil. Makasih ya infonya, sangat memotivasi aku bgt.
Hai salam kenal mbk susi.. Selamat ya prjuangannya melawan kista berhasil..
Mbak saya kmrn junat didiagnosis ad kista juga besarnya 4 cm dan dktr blg hrus dioprasi tpi sya sebisa mngkin jng smpai oprasi dulu.. Kmrn dikasih obat minum gt sekali shri diminumnya.. Berarti selain mnm obt, sya juga hrus jaga makanan dan olhrga ya.. Mau share2 dong mbak emailnya apa ya.. Email aku di vicbungap@gmail.com makasi ya mbaj
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Blog nya membantu banget kak. Bisa untuk semangatku jg. Makasih diksih info pantangannya juga ❤❤
Salam kenal mbak. Salut sama perjuangan mbak.
Saya juga kena kista. Periksa 2 dokter hasilnya sama terdeteksi kista. Tapi coba periksa ke dokter lain hasilnya malah jadi miom. Kalau boleh tau obat kistanya apa mbak?
bisa coba pake jelly gamat qnc mbak
Mba godokannya apa aja? Boleh tau gak?
Ka alamat dokter nya boleh lebihh lengkap patokannya apa pliss saya gatahan sama kista saya. Uang saya habis buat berobat tnpa bpjs. Suntik hormon tidak di cover bpjs dan itu sangad mahal.sama saya mau alamatnya mba bs send nomor hp bapaknya di email sama fanisaftiany@gmail.com
Post a Comment